Petani Gilangharjo lestarikan wiwitan ‘Di selingi seni tari-tarian
Rabu, 4 September 2019 | 23:16 WIBBantul -Media online Pastvnews.com - Lintas Seni dan Budaya - Para petani di Gillangharjo Pandak Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul DIY yang tergabung dalam "kelompok Harjo" mengadakan wiwitan" dan mengekpresikannya dan memeriahkannya dengan pementasan langen carita tarian.
Awak media Pastvnews, memberitakan, kegiatan ini berlangsung di Bulak Karangede Ngaran Gilangharjo pada Rabu (4/9).
Pada kesempatan ini selain dilakukan upacara adat wiwitan, juga pentas seni budaya tarian yang dilakukan oleh pemuda pemudi setempat. Tarian ini diantaranya menceriterakan para petani mengusir hama tanaman dengan harapan hasil panennya melimpah.
Pada kesempatan ini dihadiri Wakil Bupati Bantul Drs H Abdul Halim Muslih, angota DPRD Bantul asal Pandak, camat, lurah, tokoh dan ratusan warga.
Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya mengatakan, doa dan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani harus dilakukan. Selain dengan cara berdoa dan bersyukur juga harus ada upaya lahir diantaranya perbaikan saluran irigasi pertanian.
Sementara itu Anggota DPRD Bantul Heru Sudibyo S.Sos. MM, disela acara ini, berpendapat, sebenarnya wiwitan sudah ada dari dulu pada zaman nenek moyang. Dengan perjalanan waktu menjadi hilang.
Wiwitan bertujuan sebagai ujud rasa sukur atas peparing (pemberian) Alloh. Isinya doa dan menyediakan makanan atau juga disebut kenduri kecil, karena dilakukan di sawah setiap menjelang panen.
Makanan diperebutkan oleh anak anak yang datang Pada zaman dulu dicari dan ditunggu oleh anak anak karena ingin makanannya dengan berebut pada umumnya waktu itu makanan masih kurang," ungkap Heru.
Ia mengatakan, sebenarnya didalamnya ada istilah memboyong Dewi Sri yaitu padi yang merupakan bahan makanan yang selalu di harapkan. Jika wiwitan dan budaya yang terkait dengan itu dihidupkan kembali, silahkan saja.
Seni budaya itu bila dikemas dengan baik maka diharapkan bisa laku jual di dunia seni budaya dan pariwisata.
Menurur seorang Pamong Desa Gilangharjo, Supriyanto, budaya ini dilestarikan, selain untuk syukur dan doa juga untuk melesatarikan budaya agar laku di dunia wiasata.
Di derah ini merupakan salah satu desa budaya, maka berbagai potensi yang ada akan digarap dengan sekasama" Kegiatan ini terpantau berlansung lancar, hikmat dan meriah serta menjadi totonan banyak orang. Supardi
Video Terkait
- Wiich Lelaki Bantul Ini Temukan Produk Kapi Baru “Kopi Upra Dari Tanaman Sayuran
- Danrem 072/Pmk, M. Zamtoni Berharap Awak Media Turut Jaga Kondusitifas Yogyakarta
- Meski Kemarau 380 Jiwa di Padukuhan Grogol Ponjong Gunungkidul Akan Menikmati Air Bersih
- Penuhi Nadhar Usai Di Lantik Jadi Anggota DPRD DIY ‘Katir Pulang Jalan Kaki
- Job Fair Bantul September 2019 Dibuka Selama 2 Hari 'Kapan itu Broo ?
- Taruna STTKD Yogya Harus Memiliki Kemampuan Dalam Kedirgantaraan Tangguh, Trengginas dan Teruji.
- Inilah persiapan pesawat berpenumpang akan terbang ke angkasa
- Inilah Penampilan Drumband Gita Dirgantara 2019
- Meski tua dunia akan indah jika sang suami mau tiduran dipangkuan sang istri
- Pesawat Jupiter Dan Jet Tempur F 16 Ramaikan Urban Obstcle Run 2019
- Ramaikan Wisata DIY 100 Pesawat Dipajang Musium Dirgantara
- Ribuan Warga Hadiri Sholawat Peletakan Batu Pertama Islamic Centre
- Festival Wana wisata Budaya Mataram 2019 di Beber di Hutan Pinus
- Komisi V DPRRI DIY Cek Bantuan RTLH 2019 Di Dlingo
- Ormas Bersama Warga Jogja Gelar Untuk Keselamatan dan Keutuhan Bangsa