Kembali Ke Index Video


Kue Kranjang Dapat Menyenangkan Para Dewa Tunku

Jumat, 30 Mei 2014 | 10:30 WIB
Dibaca: 1720
 Kue Kranjang Dapat Menyenangkan Para Dewa Tunku
KUE RANJANG UNTUK PERAYAAN CAP GOMEH HADIR DI ACARA PENTING

Yogyakarta-pastvnews.com, Tiap tahun perayaan imlek selalu di gelar oleh warga Tionghoa, acara ini bagian dari hiruk pikuknya dari perayaan imlek yang pada sesi akhir di gelar upacara Cap Gomeh seperti pada tahun 2014 jatuh pada tanggal 14 Februari (tahun penanggalan Imlek 15-1-2565).

Yang menarik  dalam upacara tersebut  tersaji adanya kue keranjang, atau kue ranjang, juga kue Nian Gao yang dalam dialek Hokkian “Ti Kwe “.

Pemirsa perlu tahu bahwa penyebutan kue ranjang di maksud karena tempat untuk membuat kue berupa keranjang.

Menurut tokoh Tionghoa Koh Bing ketua bidang kesenian Perwacy, perhimpunan Warga Cantonase Yogyakarta juga pemiliki dari toko emas kranggan jalan Adi Sucipto kepada wartawan PASTVNEWS.COM mengungkapkan “Berbicara tentang kue ranjang tentu, cukup menarik untuk di kupas, sebab keberadaan kue tersebut terbuat dari tepung ketan dan gula, yang memiliki sifat kenyal serta lengket.

Kue ranjang hampir semirip di kalangan masyarakat Jawa sebab Orang Jawa menyebut  jadah karena berbahan ketan.

Makna dari kue yang di bentuk bulat tersebut adalah agar keluarga yang merayakan imlek dapat terus bersatu, rukun, senantiasa memiliki tekat yang buklat dalam menghadapi beragam tantangan di tahun yang akan datang. Papar Koh Bing.

Setiap ada upacara di pastikan kue itu selalu ada sehingga menjadi cirri khas dalam menyambut tahun uapcara dan sesaji dalam menyambut tahun imlek dan sembahyangan leluhur.

Yang perlu menjadi bahan renungan bahwa kue, ranjang sebelum malam ke 15 atau cap Gomeh tidak boleh di makan.

Kenapa demikian, yaa di percayai kue ini dapat menyenangkan para dewa Tunku (Cau Ku Kong) agar dapat membawa laporan yang menggembirakan Raja Surga (Giok Hong Siangte) “kata Kohbing."fid




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi