Aktualisasi Tata Nilai Budaya Yogyakarta Golog gilig, Sawiji , Ora mingkuh
Kamis, 21 September 2017 | 20:16 WIBMedia online pastvnews Bahasa Jawa di kalangan generasi muda sangat memprihatinkan, seharusnya banyak pihak yang harus konsisten terhadap pengembangan bahasa Jawa,perlu adanya pembelajar di kalangan generasi muda khususnya kaum muda.
Jika dalam waktu yang tidak terlalu kemungkinan besar bahasa Jawa bisa saja tergerus oleh modernisasi. Termasuk di dalamnya tata pergaulan sehari-hari “unggah-ungguh” di kalangan kaum muda dirasa cukup memprihatinkan, banyak yang kurang memahami unggah-ungguh.
Hal tersebut terungkap saat berlangsung saat tanya jawab dalam workshop Pendidikan Karakter dan unggah ungguh Jawa, yang diadakan di Gedung Data MLPS Pendopo Taansiswa, Yogyakarta Selasa (19/9/2017).Penyelenggaraan didukung Sahabat Museum Dewantara Kirti Griya,Duta Museum dan Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Tampil sebagai pembicara Dr.Sri Ratna Saktimulya,M.Hum Ketua Bidang Pendidikan & Pelatihan BARAHMUS DIY dan anggota Badan Khusus PPK Tamansiswa. Dikatakan, proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.Pendidikan karakter bagi kaum muda penting.Sebagai orang Jawa hendaknya tahu dan memahami tata krama, sopan santun, unggah-ungguh hal tersebut disampaikan Dr. Sri Ratna Saktimulya M.Hum dihadapan peserta pemandu wisata, duta wisata.” Pendidikan karakter dan unggah-ungguh perlu ditanamkan sebagai bekal landasan gerak mengisi Jogja Istimewa.” Ujar penerima pelestari naskah-naskah kuno Pakualaman tahun 2017. Dikatakan Tata nilai budaya Jawa yang memilki kekhasan semangat, pengaktualisasikan berupa pengerahan segenap sumber daya (golong gilig) secara terpadu (sawiji) dalam kegigihan dan kerja keras yang dinamis (greget) dan tidak akan mundur dalam menghadapi tantangan (ora mingkuh).Menurutnya, ada tata nilai Budaya Yogyakarta yang diantaranya, tata nilai religi- spiritual,moral,kemasyarakatan,adat- istiadat dan tradisi pendidikan dan pengetahuan, tehnologi,penataan ruang dan arsitektur, mata pencaharian,kesenian, bahasa benda cagar budaya dan kawasan cagar budaya, kepemiminan dan pemerintahan, kejuangan dan kebangsaan dan nilai semangat keyogyakartaan. Joe/isan riyanto