Kembali Ke Index Video


Branding Mobil Hasil Pertanian Simbol DJangkung – Endah Perjuangkan Tani

Jumat, 28 Agustus 2015 | 08:10 WIB
Dibaca: 2589
Branding Mobil Hasil Pertanian Simbol DJangkung – Endah Perjuangkan Tani
BRANDING MOBIL PERTANIAN DJANGKUNG-ENDAH

Wonosari-Pastvnews.com gendering pilkada sudah di mulai sejak Kamis 27 agustus 2015, Salah satu semangat  yang dikobarkan oleh Suharno, sebagai team sukses Djangkung – Endah pada saat deklarasi digedung serbaguna Siyono teryata masih berefek kepada pendukung relawan sajadah (sahabat Djangkung Endah).

Semangat berkobar untuk mendukung Djangkung – Endah terlihat dari relawan pria dan wanitanya pada saat deklarasi kampanye damai yang dipusatkan dilapangan Piyaman Wonosari 27 Agustus 2015 tersebut.

Antusiasme yang ditunjukan dengan berbagai cara, seperti pada saat kampanye damai ini rombongan Djangkung – Endah membawa mobil panjang yang isinya hasil bumi dari Gunungkidul, seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan berbagai tanaman polowijo.

Hasil bumi Gunungkidul ini nanti setelah diarak ikut kampanye dan menjadi tontonan warga. Hasil pertanian itu setelah pulang di serahkan kepada masyarakat untuk di nikmati atau  diperebutkan, kata Djangkung Sujarwadi.

 

Di sela-sela sebelum deklarasi kampanye damai, Djangkung  mengatakan, mobil yang isinya hasil bumi dari Gunungkidul ini menggambarkan bahwa petani adalah ujung tombak.

Makanya kita akan perjuangkan petani Gunungkidul menjadi petani yang makmur, sejahtera, dengan keberpihakan pemerintah Gunungkidul kepada petani, mulai dari sarana produksi pengolahan tanah sampai panen dan paska panen.

Dan tentu harus  ada jaminan dari  pemerintah Gunungkidul untuk masalah harga hasil panen, harga terendah harus diperhitungkan dari biaya COS petani, jadi petani kalau ada jaminan dari hasil panennya tentu tidak akan beralih propesi buruh.

Sedangkan menjadi buruh maaf kata, gajinya lebih sedikit dibandingkan menjadi petani, gajinya hanya standar UMP atau UMK, sehingga sebenarnya tidak perlu beralih propesi karena bertani lebih untung.

Masih kata Djangkung, petani disini yang dimaksud dalam arti luas, seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutahan.

Ketika ditanya masalah sektor pariwisata, Djangkung mengatakan, itu pasti to, seperti pokdarwis harus kita perdayakan dilakukan pembinaan sehingga sebisa mungkin wisatawan domistik dan mancanegara bisa berlama-lama di Gunungkidul, tidak pagi masuk sore pulang.

Bagaimana caranya  wisatawan bisa menginap di Gunungkidul seperti hotel-hotel yang sudah ada atau homestay di masyarakat yang bersih dan sehat, carannya harus koordinasi dengan dinas pariwisa dan kebudayaan, pungkasnya.”wjn”




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi