Kembali Ke Index Video


Petani cabe di Pesisir pantai selatan Bantul merugi diserang Pethek ;Berujung harga cabe mahal

Selasa, 28 Januari 2020 | 20:42 WIB
Dibaca: 1078
Petani cabe di Pesisir pantai selatan Bantul merugi diserang Pethek ;Berujung harga cabe mahal
PETANI CABUTI TANMAN CABE YANG TERSERANG PENYAKIT PETHEK

Bantul - Pastvnews.com - Lintas Daerah - Meskipun harga cabe di pasaran relatif mahal, akan tetapi para petani di  lahan pasir Gadingsari Sanden Kabupaten Bantul DIY  tidak menikmati keuntungan hasil penennya karena tanaman cabenya diserang hama "pethek" bahkan mereka terpaksa mencabutinya di saat kering.

Kondisi dan situasi pait dan sulit seperti ini seperti yang dialami dan diungkapkan oleh Triyogo dan Warsiyah serta beberapa petani lainnya di lahan pasir Pantai Selatan Bantul, kepada awak media, saat mencabuti cabe tanamannya, Selasa (28/1).

Nggih ngoteniki (ya beginj) keadaannya tanaman cabe kami jenis "impriyal" ini diserang pethek. Sehingga bisa dikatakan gagal panen dan tidak untung sekalipun harga cabe di pasaran tinggi", kata petani Triyogo.

Meski tanaman cabe yang dicabuti masih ada buahnya namun kering dan mutunya jelek sehingga gak laku dijual. Hal ini terjadi, penyebabnya adalah terkena pethek akibat sering terkena panas berganti hujan atau hujan berganti panas.

Selain itu juga petani terlambat dalam melakukan antisipasi dan pencegahan dengan mempergunakan obat  yang harganya cukup mahal serta sulit didapatkan.

Maka yang diperlukan petani adalah ketersediaan obat hama pethek secara gratis. Pelatihan untuk bisa mengolah cabe hasil panen yang terserang pethek menijadi cabe yang laku jual . Selain itu juga perlu ketersediaan aliran listrik untuk mengoperasikan mesin menyedot air irigasi.

Berdasarkan kasunyatan dan pengalaman, mengairi tanaman cabe dengan mesin dengan bahan bakar minyak  biayanya mahal empat kali lipat dibanndingkan dengan menggunakan listrik.

Semenntara itu, Anggota DPRD Bantul asal Dapil Sanden, Sadji (akrab dipanggil Mbah Sadji), saat sidak ke lapangan, menyatakan, kejadian yang menimpa para petani perlu memperoleh perhatian pemerintah dan diharapkan tidak terjadi lagi.

Saya akan mendesak pemerintah agsr di masa mendatang diharapakan pemerintah  menyediaakan obat hana pethek secara murah bahkan gratis. Mengadakan pelatiahan cara mengolah cabe  yang terkena pethek menjadi layak konsumsi dan laku jual. Selain itu juga menyediakan listrik untuk pengoperasikan pompa air irigasi", kata Sadji.

Kasus seperti ini bisa dijadikan semacam bahan studi kasus oleh petani, ilmuan dan pemerintah yang tujuannya untuk membantu petani agar bisa untung.

 Selain itu petani sering ruga akibat dari adanya kemungkianan mereka masih ketergantungan kepada para tengkulak. Kondisi yang dialami petani seprerti ini, akan saya jadikan bahan pembahasan di PDRD Bantul bersama ekskutif.

 Sementara itu harga cabe di pasaran di Bantul untuk rawit mencapai Rp 50.000 per kg, impriyal Rp 28.000 per kg. Supardi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi