Kembali Ke Index Video


Ciptakan Entrepreneurship Muda "Dunia Pendidikan bisa Terapkan Kurikulum Entrepreneur

Rabu, 9 Oktober 2013 | 00:53 WIB
Dibaca: 1512
Ciptakan Entrepreneurship Muda  "Dunia Pendidikan bisa Terapkan Kurikulum Entrepreneur
NARASUMBER ENTERPRENEUR SHIP

Pastvnews.com, Disadari, bahwa pendidikan di Indonesia masih cenderung pada learning to know atau belajar untuk tahu.

Akibatnya, lulusannya kurang memiliki keterampilan ketika masuk dunia kerja kemudian jika sistem ini terus dibiarkan akan banyak lulusan baik dari tingkat SMA? SMK bahkan Perguruan Tinggi tidak memiliki kopemtensi.

Karenanya sudah saatnya sekolah membudayakan pendidikan entrepreneurship. Sebab dengan pendidikan entrepreneurship masalah pengangguran bisa teratasi, dimana hal ini akan melahirkan generasi pencipta lapangan kerja, bukan pencari kerja.

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY Sri Sultan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Bapeda DIY, Sulistyo, dalam Soutth East  Association for Institunal Researh ( SEAAIR) Conference di Yogyakarta.

SEAAIR sendiri merupakan kegiatan tahunan yang dilaksankan untuk mengumpulkan para akademisi dari berbagai perguruan tinggi dan juga para praktisi di Asia Tenggara, guna melakukan diseminasi di berbagai bidang ilmu pendidikan.

Dan untuk tahun ini Universitas Ciputra didaulat sebagai Komite Lokal namun untuk penyelenggaraan dipilih Yogyakarta. SEAAIR juga selalu diikuti 10 negara, seperti Brunai Darussalam, Kambodia, Malayasia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thaiand, Vietnam dan Laos.

Lebih jauh Sri Sultan mengutip pernyataan Ir Ciputra yang mengatakan ‘Di Tangan Entrepreneur, Sampah dan kotoran Bisa Menjadi Emas’ yang berarti segala sesuatu yang tidak berharga pun bisa diubah sehingga memiliki nilai tambah berlipat ganda secara komersial.

Masih mengutip Ir Ciputra, sambung Sri Sultan, ada lima alasan penting mengapa entrepreneurship penting diajarkan di bangku sekolah. Yang pertama, kebanyakan generasi muda tidak dibesarkan dalam budaya entrepreneur. Kedua, tingginya pengangguran di Indonesia yang ditandai banyaknya lulusan diploma hingga sarjana yang menganggur.

“Ketiga, lapangan kerja sangat terbatas. Dan ke empat, pertumbuhan entrepreneur selain menampung tenaga kerja juga menciptkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Yang tak kalah menarikya adalah Indonesia kaya SDA tetapi tidak di kelola dengan baik karena kurangnya SDM entrepreneur yang mampu mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas” tuturnya.

Guna  menciptakan jumlah entrepreneur yang memadai, oleh karenanya perlu melakukan quntum leap atau lompatan kuantum yang meliputi tiga gagasan. Yakni, pada level pendidikan dasar dan menengah harus terdapat kurikulum yang mengajarkan tentang entrepreneurship.

Kedua, entrepreneur harus diciptakan dan dikembangkan pada level perguruan tinggi. Dan ketiga, harus ada gerakan nasional pelatihan entrepreneur yang dilakukan oleh pemerintah.

Sementara Irwan Hidayat dari Sido Muncul mengatakan sangat bagus bagi mahasiswa kuliah sambil mempraktikan menjadi entrepreneur.

Dengan praktek langsung di dunia bisnis maka mahasiswa akan menemukan kesulitan yang sebenarnya, sehingga mereka dapat mengembangkan setiap kesempatan dari kesulitan yang muncul sesui dengan situai keuangan dan tantangan di lapangan.

Menurut Irwan Hidayat kecerdasan adalah pemberian Tuhan, sedangkan roh entrepreneur merupakan komitemen. Dan kalau sesorang sudah berkomitmen menjadi entrepreneur maka hal yang terwujud akan sesuai dengan kerja kerasnya.

“Entrepreneur adalah pilihan dan semua orang bisa menjadi enterpreneur. Karena roh entrepreneur dapat diterapkan di mana saja oleh siapapun”  pungkas bos Sido Muncul ini. anjar




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi