Kembali Ke Index Video


Simposium Suara Muhammadiyah ‘Toleransi Bangsa Dapat Menjaga Keharmonisan Antar Umat Beragama.

Jumat, 12 Mei 2017 | 07:01 WIB
Dibaca: 1489
Simposium Suara Muhammadiyah ‘Toleransi Bangsa  Dapat Menjaga Keharmonisan Antar Umat Beragama.
SIMPOSIUM MENGGAPAI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Jogja media pastvnews.com, warta lintas sosial derasnya arus informasi ada puluhan,  ratusan bahkan ribuan kali lebih cepat dari abad lalu, arusinformasimembawa serta pengetahuan perdagangan tidak ketinggalan agama, social dan budaya. Agama adalah hal yang mudah di pakai isu untuk sebuah gerakan politik, di samping kesenjangan social, ekonomi, dan perbedaan etnis.

Propaganda tentang Indonesia,  krisis radikalisme dapat dilihat di media  dunia. Kemajuan teknologi membuat hal yang  sangat kecil yang terjadi diketahui  orang di seberang benua. 

Toleran siantar umat beragama di Indonesia sebenarnya cukup menarik perhatian  dunia, perjalanan sejarah panjang bangsa, Indonesia dikenal sebagai  Negara yang  penduduknya beragama Islam, (muslim) sekalipun diakui pasang surut dan dinamika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara baik.

 

PESERTA  DISKUSI PANEL TENTANG TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Diberbagai diskusi  di forum internasional dan interfaith dialogue yang diprakarasi  Indonesia  kemudian diselenggarakan diberbagai belahan dunia,  Indonesia tetap dihormati sebagai Negara yang sukses dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama.

Hal tersebut,ditandaskan, Prof.  Dr. Philipi K  Widjaya, dalam Simposium Internasional bertajuk Genre Sosial- Budaya  Muslim  Tionghoa di Indonesia yang diselenggarakan oleh Suara Muhammadiyah,di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta,Rabu (10/5/2017). “Negara ini didirikan oleh rakyat Indonesia, yang mana  Muslim adalah mayoritas.

Dalam perjuangan panjang sebelum merdeka dan setelah merdeka,  tujuanselaluuntuk Indonesia.” Ungkap pendiri Friend ship Indonesian Palestine Intiative (IPFI) Prof Philip. Hadir dalam  symposium tersebut al, elemen, organisasi masarakat, masyarakat Tionghoa,  Akademis, mahasiswa dan masyarakat umum.

Pantauan awak media pastvnews.com ini diskusi dan simposium tersebut cukup menarik ­­Menurut Prof.  Dr. Philipi K  Widjaya,  lahirnya, Pancasila dan UUD 45 adalah bukti dan komitmen paling kuat seperti apa  Indonesia  yang bertoleransi dan bersatu.

Karakter toleransi bangsa mampu mengembalikan kondisi yang kurang baik yang  mampu meredam percikan api akibat gesekan, dan kembali pada kehidupan  yang rukundandamai.Peran yang tak kalah pentingnya,  adalah para pemimpin, karena pemimpin adalah  yang dihormati dan dianut oleh umat nya.

Toleransi wajib kita miliki,  untuk mencapai toleransi antar umat beragama,  perlu dibangun niat untuk melakukan komunikasi kemudian dilanjutkan sikap jujur, saling menghormati dengan etika dan morality.

Sejumlah pembicara lokal dan internasional, Dr. Hadar Nashir M.Si, (Ketua Umum PP Muhammadiyah),Prof. Dr.Dien Syamsudin (Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat), Prof.Dr. Yunahar llyas (MUI/Ketua  PP Muhammadiyah).

Jazilus Sakho (PBNU), Prof.r.Philip K Widjaya (Ketua Walubi Bidang Hubungan Internasional), Dr.  Syafii Antonio (Ekkonomi dan Cendekiawan Islam),Dr.H Sew Wai Weng (Peneliti ISEAS-Yusuf Ishak Institut Singapura), dan Dr. Yuanda  Zara (Sejarawan  UGM), Prof. Dr.H  Ahmad  Syafii Maarif dan sebagai Keynote Speaker Dr.H.Asman Abnur, S.E.M.Si.’isan riyanto




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi