Kembali Ke Index Video


MAGANG BAKTI RIMBAWAN HASILKAN 1088 SDM PENGELOLA HUTAN

Minggu, 14 Juni 2015 | 10:48 WIB
Dibaca: 2422
MAGANG  BAKTI  RIMBAWAN HASILKAN  1088 SDM PENGELOLA HUTAN
RIMBAWAN PEMBICARA

Media online pastvnews.com, hasil pengukuran  Human  Develoment Index (HDI) tahun 2011 oleh  United  Nation Development Program  (UNDP)  terhadap  187  negara  menunjukkan  bahwa untuk  lingkup  ASEAN, HDI Singapura tertinggi  (peringkat 26), Brunei (33), Malaysia (61), Thailand (103), Philipina (112).

Sedangkan  Indonesia  berada pada  peringkat 124 dengan  nilai 0,617 (skala 0-1). Nilai  HDI tersebut  secara  tidak langsung  berkorelasi  terhadap  kelestarian  hutan dan lingkungan.

Berbagai bentuk  gangguan  terhadap  hutan seperti perambahan,ilegal loging, pembakaran  hutan  dan   lahan  serta penyelundupan satwa  liar  menjadi indikator rendahnya  awareness masyarakat terhadap  kelestarian  hutan dan lingkungan.

 

 

Intensitas gangguan  dan tekanan terhadap  kawasan  hutan  semakin  tinggi seiring  dengan semakin   tingginya  tekanan ekonomi masyarakat dalam  memenuhi kebutuhan   hidupnya. Dan akan mengancam  kelestarian  hutan  beserta  plasma nuftah. Yang akhirnya  menghambat  peningkatan   nilai tambah  hutan  bagi  kesejahteraan masyarakat. “ Sebagus  apapun  program pembangunan yang dicanangkan  pemerintah , tidak akan berjalan  optimal, bila tidak  didukung  sumber daya manusia (SDM) yang handal kompeten dan profesional, baik  aparatur maupn  non aparatur,”  ungkap Dr Ir. Bambang Soeprijanto,MM  Kepala Pusat  Perencanaan  dan Pengembangan  SDM  Kementerian  Lingkungan Hidup dan  Badan  Penyuluhan dan  Pengembangan  SDM, yang  berlangsung di kampus   Instiper, Yogyakarta.

 

Menurutnya, Undang-undang  No. 41/1999 tentang  kehutanan  mengamanatkan  pengelola hutan  dilaksanakan  sampai pada tingkat unit pengelola, kesatuan pengelola hutan  terkecil sesuai  fungsi pokok dan peruntukannya,yang dapat dikelola  secara efisien dan lestari.

Kesatuan pengelola  Hutan (KPH) merupakan organisasi  pemerintah  yang bertugas  melaksanakan   seluruh aspek teknis dan administrasi di bidang  pengelolaan hutan di tingkat  tapak, yang berpegang  pada prinsip kelestarian   ekologi,  ekonomi dan sosial.

 

 

Dimandatkan, KPH dikelola  secara mandiri dan profesional.  KPH sangat dibutuhkan  SDM  yang kompeten  dan professional yang dibuktikan  dengan sertifikat kompetensi  dibidang  pengelolaan hutan  yang dikeluarkan  Badan Nasional Serifikasi  Profesi  (BNSP) BP SDM  telah memproyeksikan  kebutuhan SDM  profesi  di KPH  sampai  tahun 2019  sebanyak  15.000 orang, mulai dari SDM  tingkat terampil  hingga ahli. Sebagian  besar SDM  professional,  dipenuhi  dengan merekrut  sarjana kehutan.

 

 

Program Bakti Sarjana Kehutanan  (BASARHUT) yang diluncurkan tahun 2013 dan Program  Bakti Rimbawan  yang diluncurkan  2014 berhasil  menempatkan  1.088 orang pada manajemen  KPH di seluruh  Indonesia.”Pemenuhan  kebutuhan  SDM  pada KPH melalui  program  BASARHUT dan  Bakti Rimbawan merupakan  langkah  yang  saya rasa sangat  tepat.” tegasnya.

Bambang  menambakan,  salah satu strategi utuk menyiapkan  tenaga profesional dibidang  pengelolaan  hutan  lebih awal adalah melalui program magang  mahasiswa di KPH. Dengan waktu  magang  yang cukup,dan kurikulum yang terarah dan mengacu  pada Standar Kompetensi Kerja  Nasional Indonesia (SKKNI) KPH, diyakini  akan menghasilkan tenaga professional yang bekerja  dan berkarier  di KPH , ketika  para mahasiswa  telah menyelesaikan  studinya.

Guna  menjamin keberhasilan  program magang mahasiwa Bakti  Rimbawan  perlu  pedampingan  dari perguruan  tinggi maupun  dari KPH  yang ditunjukan sebagai lokasi  magang.

Program  peningkatan   kapasitas  pendampingan tenaga  magang  Bakti Rimbawan  telah disepakati  antara Seknas KPH. Rumah  Akademisi  Kehutanan  Indonesia, Dir WP3H,  Pusat  Perencanaan  Pengembangan ADM  dan GIZ untuk diselenggarakan . Agar  program ini  terjaga mutu dan efektitasnya, diperlukan pendamping mahasiswa  magang yang memiliki komitmen tinggi, berdedikasi serta kompeten.

Pendampingan menjadi kunci utama  keberhasilan magang. Bambang berharap,  kepala  KPH yang menjadi pendamping  mahasiswa agar dapat memberikan  kontribusi nyata  dan  dapat mengimplementasikan  ilmu, bimbingan arahan dan masukan  kepada mahasiswa  magang  seefektif. Yang pada gilirannya  program magang  bakti rimbawan  menjadi  terobosan dalam menyiapkan SDM di tingkat ASEAN.  isr

 

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi