Masyarakat Tionghoa Awalnya Masih Bersifat Matrilineal.
Sabtu, 21 Juni 2014 | 15:19 WIBMedia-online digital - PASTVNEWS.COM,warga pendatang yang mengadu nasib ke Negri Indonesia ternyata banyak yang sukses bahkan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Sebuah paguyuban warga Tionghoa telah memiliki persatuan, hal ini merujuk agar kegiatannya dapat memperjuangkan kesetaraan hak asasi suku Tionghoa dan keluarganya.
Oleh sebab itulah Persatuan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di adakan agar organisasi yang berdiri sejak 28 september 1998, dengan pendirinya Bridjend TNI (Purn)Teddy Yusuf di Jakarta menjadi wadah yang mampu menampung aneka ragam kegiatan. PSMTI,dalam bahasa mandarin di sebut Yin Hua Bai Jia Xing xie Hui.
Menurut Nara Sumber Warga Keturunan Tionghoa, Koh bing atau di kenal Pengusaha dan Toko emas Kranggan di Jl.Solo Jogjakarta kepada PAS TV NEWS, menginfokan, berdirinya PSMTI, di atas merupakan organisasi kemasyarakatan Suku Tionghoa, untuk saat ini ketua Umumnya David Herman Jaya, kemudian organiasi telah memiliki cabang yang luas hampir di seluruh Indonesia,”kata koh bing yang memiliki nama “Herianto Kurniawan tersebut.
Lebih lanjut Pemilik dari usaha Salon dan emas batangan ini merinci, sejarah dan kebudayaan Tiong hoa sebenarnya ada sejak 5000 -8000 tahun yang silam, di mana waktu itu masyarakat Tionghoa masih bersifat matrilineal.
Kemudian waktu Itu di wariskan dari trah Ibu, dengan demikian menyebabkan marga –marga yang pertama dalam kebudayaan banyak yang memiliki radikal perempuan yang di Sebut NI. Merujuk 2 karakter di atas yakni Xing dan Shi yang membentuk marga tersebut , sebenarnya ada perbedaan dalam penggunaannya.
Namun untuk Xing merujuk kepada marga,sedang Shi mengarah kepada Klan (dalam bahas Jawa Trah) Nah bila di ungkap maka Shi merupakan marga kecil dalam marga Xing, sedang marga Tionghoa di Indonesia adalah Lie/lee,wan/ ong, tan/chen,liem/lin,lie /huang,kemudian marga yang tercatat di Indonesia lebih dari 200 marga, jelas Herianto Kurniawan kepada pastvnews.com.
Hadirnya PSMTI memiliki Fungsi tujuan dan maksud,Fungsi di sini menjadi wadah penyalur aspirasi anggotan dan anatar anggota, menjadi penyambung interaksi PMSTI dengan pemerintah, Selain melakukan pembinaan agar dapat mencapai tujuan.
Sedang Organisasi memiliki azas pancasila, dan merupakan ormas dan bukan parpol, serta bukan jembatan untuk menjadi parpol (netral). Berbicara tujuannya, ialah mengisi kemerdekaan serta agar mampu adil dan makmur.
Ketika bincang bincang yang lain, maka kegiatan social cukup banyak sebab ikut serta dalam ragam kegiatan social semisal bakti social dalam bencana alam baik di pusat maepun di daerah.
Bidang budaya mengembangkan budaya Tionghoa, seni, olah raga,bahasa dan tradisi lalinnya agar menambah khasanah budaya nasional. Bidang hukum,berusaha menghapus diskriminasi,terhadap Tionghoa.
Di akhir percakapkan dengan media Kohbing, mengatakan PSMTI telah di resmikan tanggal 6 juni dengan ketua Thomas Santoso Wijaya Gunawan tutupnya. "fid/yn/sg
Video Terkait
- Sunat sudah penting bagi warga Tionghoa"meski ada yang tidak supit
- Ayuk Mengenal Lebih Dekat Tokoh Thionghoa di Indonesia Berprestasi
- Kue Kranjang Dapat Menyenangkan Para Dewa Tunku
- Tahun Shio Kuda Kasus Century dan Korupsi Akan Banyak Terbongkar ?