Tingginya Urbanisasi Berdampak Pada Layanan Kesehatan
Jumat, 1 Desember 2017 | 23:18 WIBYogyakarta-media pastvnews.com, sebanyak 26 negara yang kawasan selatan-selatan menghadiri Internasional Inter Ministerial Conference on Population and Development ke 14 yang digelar di hotel Hyatt Yogyakarta. Selama empat hari mereka akan membahas migrasi hingga kesehatan reproduksi.
Kegiatan yang diikuti negara-negara yang tergabung dalam Partners in Population and Development ini diharapkan akan menjadi ajang berbagi tentang persoalan-persoalsn kependudukan seperti sustainabilitu cities, human mobility serta internasional migration.
Menteri bidang pembangunan dan kebudayaan, Puang Maharani mengatakan masalah urbanisasi dan migrasi merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian, karena akan berdampak signifikan baik di tingkat global, nasional, regional maupun daerah.
Puan menambahkan migrasi dan kesehatan mempunyai keterkaitan yang komplek, mulai dari jaminan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, pendidikan, jaminan sosial serta perumahan. Oleh karena itu sangat penting untuk mengintergasikan kesehatan migran dalam rencana pembangunan nasional terkait kebijakan dan strategi di seluruh sektor.
"Saya berharap pertemuan internasional ini dapat meneruskan tercapainya tujuan dalam pelayan kesehatan, yang di dalamnya mencakup kesehatan reproduksi, kependudukan serta pembangunan" harap Puan dalam sambutannya.
Puan menilai koferensi tentang kependudukan dan pembangunan ini sangat penting karena akan dijadikan landasan bagi negara-negara anggotanya dan para pemangku kepentingan pembangunan guna berbagi pengetahuan dan pengalaman jaringan, berdialog tentang kebijakan, review bilateral dan komitmen untuk mempromosikan kerja sama selatan-selatan mengenai isu kesehatan, kependudukan dan seksual reproduksi.
Selain dihadiri utusan dari 26 negara, tampak hadir dalam konferensi yang berlangsung selama empat hari ini adalah Wakil Perdana Menteri China, Menteri Kesehatan dan Keluarga Berencana China? Menteri Kependudukan India serta UNFPA.
Kepala BKKBN Pusat H Nofrijal S.P, M.A, didampingi Kepala Deputi Bidang Latbang BKKBN Pusat, Rizal Adam Manik mengataksn selain mengikuti konferensi para delegasi dari 26 negara ini akan diajak mengunjungi kampung KB. Dimana kampung KB ini merupakan salah satu program unggulan yang berhasil dikembangkan oleh BKKBN.
Ditambahkannya, pemerintah Indonesia melalui BKKBN secara bilateral juga membahas peluang kerjasama dengan Senegal di bidang keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Dengan Internasional Training Program, BKKBN memberikan pelatihan yang diperlukan pemerintah Senegal.
"Untuk pertemuan selanjutnya, di tahun 2018, sudah dijadwalkan akan dilaksanakan di Maroko" pungkasnya. Anjar
Video Terkait
- Siluk 1' Rawan Longsor pemuda 'minta ada pemetakan rawan longsor' atau relokasi'' setiap tahun was-was bencana
- Rumah-Rumah mangku Sungai Siluk 1 Selopamioro' terancam roboh, kena gerusan banjir
- Bencana banjir mengepung DIY timbulkan aksi keprihatinan dan Ketuk kepedulian
- 72 Jiwa di Nglaran Ngalang Gedangsari Kesapu Banjir Bandang 'warga Butuh Bantuan
- Jembatan Praon Penghubung Pengkok-Wonolagi Playen tinggal nama di seret banjir kalioyo
- Jembatan jelok hilang pak lurah berharap di bangunkan yang baru
- Bapak Sudar Merugi 100 juta akibat banjir bandang kali oyo Jelok 28/11/2017
- Jembatan gantung Jelok Beji Patuk tinggal nama pasca banjir surut jembatan menghilang
- Warga Jelok Terisolir, Kades Edi Berharap Mendapat Perhatian Lebih Cepat
- Bimas Patuk 'Korban Jiwa Akibat Banjir Kali Oyo Tdak Ada
- Tebing Boyutan- Karanganyar Ngalang Gedangsari Gunungkidul Longsor Jalan Ke Gedangsari Macet
- Destinasi Jelok Beji Patuk Menjadi Lautan Air' Jembatan Gantung Kemungkinan Hilang Terseret Banjir
- Hujan lebat batu dan tiang listrik ganggu pengguna jalan Cinomati Dlingo