Kembali Ke Index Video


Satiran And Tiyono Semin Gunungkidul Melas Dinding Rumahnya Hanya Tempelan Seng Bekas

Sabtu, 2 Februari 2019 | 14:50 WIB
Dibaca: 1898
Satiran And Tiyono Semin Gunungkidul Melas Dinding Rumahnya Hanya Tempelan Seng Bekas
rumah sederhadana bolong bolong di samperi bantuan tim kemanusiaan

Semin- media pastvnews.com, namanya Satiran, pria paruh baya yang berprofesi sebagai buruh harian itu menempati hunian tak layak huni di Dusun Kepek, Desa Semin, Kecamatan Semin, Gunungkidul.

Jum’at siang (01/2) tim Aksi Cepat Tanggap Yogya bersama Relawan MRI Gunungkidul bergerak meberikan bantuan paket pangan serta pemeriksaan kesehatan gratis. Setelah mendapat laporan dari warga sekitar atas kondisi keluarga Satiran yang memprihatinkan tersebut.

 “Dengan penghasilan yang kecil, keluarga bapak Satiran hanya mampu menambal rumahnya dengan seng bekas dan seadanya, lantai dari tanah beralas tikar, dan kamar mandi yang seadanya, selain itu anak tertua pak Satiran pun harus merantau ke Solo untuk bekerja setamat SMP” jelas Kharis Pradana, koordinator program menemui pak Satiran.

Selain berkunjung di kediaman sederhana tersebut, tim ACT-MRI juga berkesempatan berkunjung ke kediaman Bapak Tiyono yang lokasinya tidak jauh dari pak Satiran. Pak Tiyono juga tinggal di rumah tidak layak huni, disana tim melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan bantuan paket pangan beri Asa Yogyakarta.

Dengan penghasilan rata-rata 500 ribu, Pak Tiyono yang kesehariannya bekerja sebagai pengrajin akar wangi, harus menghidupi seluruh keluarganya. Kondisi rumah Pak Tiyono juga tidak kalah memprihatinkan, (MESAKKE /KASIHAN) sebab untuk dinding rumah saja sudah rapuh yang terbuat dari tempelan-tempelan seng bekas, serta atap yang kerapkali bocor ketika hujan.

Keluarga pak Satiran, dan pak Tiyono merupakan sedikit dari banyak masyarakat di Wilayah Gunungkidul yang hidup di bawah garis kemiskinan. “Dalam kaitannya, kemiskinan dapat menjadi pangkal dari kelaparan, pengangguran serta kriminalitas, bahkan sampai level bunuh diri akibat tekanan kebutuhan hidup yang sulit” tambah Kharis. Tim red/dinact




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi