Gawaat Diy angka permintaan dispensasi nikah dini tahun 2016 mencapai 350 anak
Senin, 15 Mei 2017 | 22:03 WIBWonosari media Pastvnews.com-Kekawatiran saat ini yang dihadapi pemerintah adalah anak melahirkan anak, pasalnya apabila anak usia dibawah 15 tahun atau sepantasnya masih menjadi anak sekolah sudah melahirkan anak maka masa depannnya bisa berabe.
“Kekawatiran seperti Ini karena pengaruh technologi canggih zaman sekarang seperti adanya hand phone (HP) android yang bisa mengakses segala fasilitas informasi beragam dan marak memiliki pengaruh yang sangat besar.
Di jelaskan oleh Pengurus Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Propinsi DIY, Urip Bahagia, ketika memberikan penjelasan dalam acara Gunungkidul Udate dalam tema pernikahan usia dini, Senin, 15/05/2017.
Lebih lanjut di jelaskan ukuran masih dibilang anak itu menurut undang-undang perkawinan usia 16 tahun kebawah. Sementara pada saat ini ada kecenderungan nikah pada usia dini sedang banyak terjadi walaupun bisa di bilang fruktuatif yang angkanya masih di level tinggi.
“ Untuk Di DIY ditahun 2016 ada 350 lebih, kata Urip, dan ini tercatat rata-rata mereka orang tuanya meminta dispensasi nikah” ungkapnya.
Dari kesekian yang meminta dispensasi, lanjutnya, menurut survey tidak ada yang tidak hamil duluan, ini menyangkut masalah kesehatan reproduksi dan seksual para remaja. Persoalannya saat ini penduduk Indonesia 25% nya berumur 10 tahun sampai 24 tahun, sehingga akan menyebabkan kehilangan generasi muda atau lose generation.
“Karena sederet kasus rata-rata menyangkut rejama usia 10 – 24 tahun, seperti perdagangan manusia, eksploitasi siswa, kekerasan seksual remaja, pelecehan seksual, dan sebagainya,” jelasnya.
Ia berharap dengan banyaknya persoalan yang dihadapi para remaja supaya dirembuk secara bersama-sama dengan semua elemen baik oleh kalangan pemerintah maupun masyarakat.
Ditempat yang sama, dr Triana dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menjelaskan kalau angka persalinan remaja di Gunungkidul cenderung menurun dari tahun ketahun walaupun masih bisa dibilang cukup tinggi.
“Ditahun 2015 ada 405 kasus persalinan remaja, dengan kehamilan tak diinginkan (KTD) ada 236 kasus, kemudian ditahun 2016 sudah menurun menjadi 310 kasus dengan KTD ada 121 kasus,” terang Triana.
Gunungkidul Uptade yang diadakan di Pemda Gunungkidul Senin 15 Mei 2017 yang dihadiri oleh berbagai kalangan baik dari SKPD, satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), forum guru TK, SMU sampai perguruan tinggi maupun kalangan remaja di Gunungkidul. Joko Narendro.
Video Terkait
- Jaga Destinasi Bupati Gunungkidul Abaikan Raperda Pengelolaan Limbah Domestik Metrologi dan Tera Ulang
- Puskesmas-Ngawen Gunungkidul Seambrek Kegiatan Demi Layanan Masyarakat
- Simposium Suara Muhammadiyah ‘Toleransi Bangsa Dapat Menjaga Keharmonisan Antar Umat Beragama.
- Jasa Pemotongan Ayam Abaikan Keluhan Warga
- Hari Jadi Gunungkidul Tahun 2017 “Mbedani” Semua Mantan Bupati Di Ziarahi
- Tegal Rejo Gedangsari Miliki 8 Titik Rawan Bencana Tanah Longsor Dan Ambles’
- Wabup Cuekin Data Angka Kemiskinan Capai 21,7 Dan 21,4% Itu Mah Turun Temurun !
- Mukernas Gapeksindo Rancang Usaha Untuk Lebih Handal Bersaing Tinggi
- Menghadapi Puasa Tahun 2017 dan Lebaran Koramil 04 Nglipar Rangkul Masyarakat
- Dualisme TPR Goa Cerme Gunungkidul dan Bantul Membuat Kunjungan Wisatawan Menurun Drastis
- 35 Ribu Wisatawan Kunjungi Musium Tani Jawa Candran 'Tahun 2017 Di Gelontor Dana 2,5 Milyar
- Gawat Nich Penyakit Kencing Tikus Di Gunungkidul Kembali Telan Korban
- Gawat 500.000 Hektar Lebih Kawasan Pertambangan Rusak
- Potensi Wanawisata Gunungkidul Sisi Utara Banyak Di Publis Masyarakat