Kembali Ke Index Video


Jasa Pemotongan Ayam Abaikan Keluhan Warga

Kamis, 11 Mei 2017 | 15:11 WIB
Dibaca: 1176
Jasa Pemotongan Ayam Abaikan Keluhan Warga
RUMAH POTONG AYAM DI PROTES WARGA

Nglipar media pastvnews.com-Yn 40, beserta suaminya yang mempunyai usaha pemotongan ayam di wilayah Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar seakan tutup mata dan teliga.

Pasalnya, warga yang bertahun-tahun mengeluhkan bau dari limbah pembuangan pemotongan ayam pemiliknya seakan dicuekin dan tidak mau tahu.

Air limbah yang meresap kejalan raya dan merusak jalan ini kalau siang hari baunya  sangat menyengat belum lagi kalau pembakaran limbahnya. Air yang kejalan itu khan kalau siang tidak kira-kira baunya mas, belum lagi kalau sedang mbakar bulu ayamnya, baunya benar-benar gak betah,” keluh warga sekitar yang tidak mau menyebutkan namanya.

Dikatakanya, dulu pernah  diusir warga ketika usaha ditempat lain sebelum pindah di Desa Pilangrejo ini. Dimungkinkan penyebab pengusiran itu juga karena tidak mau memperhatikan pembuangan limbahnya.

Kepala Desa Pilangrejo, Sunaryo, mengatakan kalau usaha pemotongan ayam tersebut tidak mempunyai ijin dari pemerintah Desa Pilangrejo, bahkan pihaknya sudah menegur lebih dari satu kali disamping bau dari limbah pemotongan ayam, juga karena melebarkan bangunan rumahnya yang menutup patok pembatas Desa Katongan dan Desa Pilangrejo.

“Saya beserta Kepala Desa Katongan sudah beberapa kali menegur, baik terkait dengan bau limbah, maupun patok pembatas yang ditutupi tembok rumahnya,” kata Sunaryo.

Hal senada juga diungkapkan Sutrisno, Kepala Desa Katongan, bahkan ia lebih jengkel kepada  kelakuan pengusaha pemotongan ayam tersebut. Menurut Sutrisno patok batas selain ditutupi rumahnya juga dirusak.

“Saya sudah tegur berulangkali, termasuk masalah patok pembatas tetapi dicuekin saja, kalau memang usahanya tidak ada ijin dari desa mending ditutup saja,” ujar Sutrisno jengkel.

 Sumadi, Kepala Puskesmas Nglipar II tidak luput memprotes terkait pembuangan limbah pemotongan ayam tersebut, ketika rapat lintas sektor tentang komunikasi social beberapa hari yang lalu.

Sementara itu Yuni pemilik pemotonngan ayam yang persis dipinggir jalan propinsi Nglipar-Ngawen KM 5 ini membantah kalau usahanya menggagu lingkungan.

Menurut Yuni, usahanya sudah sesuai dengan prosedur yang dianjurkan dari dinas peternakan dan setiap 3 bulan sekali ada pertemuan dengan dinas peternakan yang mendampinginnya. Air limbah yang “merembes” ke jalan raya dikatakan Yuni itu air dari sawah, bukan dari air limbah pemotongan ayam.

“Itu air dari sawah bukan dari limbah saya,” kata Yuni ketus, seakan enggan menanggapi. W. Joko Narendro.

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi