Gunung Lawang Bantul Berkaitan Dengan Gunungapi Purba di Gunungkidul ?
Sabtu, 28 Maret 2015 | 19:21 WIBMedia online pastvnews.com, sebuah keindahan alam dan ramahnya warga akan bisa lebih di kenang wisatawan saat mengunjungi obyek di kawsan pedesaan.
Keindahan alam yang masih asri dan sejuk tersebut dapat di lihat di sriharjo Imogiri Bantul Jogjakarta, dan sebuah anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa di wilayah tersebut memiliki panorama alam yang cukup mengasyikan.
Obyek alam yang terlihat kokoh dan kuat adalah menjulangnya gunung lawang. Gunung ini berdiri di utara padukuhan, dengan tebing dan batu yang cukup curam.
Sugiyanto kepala dukuh setempat menjelaskan, puncak gunung hanya dapat di nikmati dengan pemandangan mata telanjang memang susah serta tidak dapat di naiki ke puncak.
Di namai gunung lawang karena ada belahan tengah yang kemungkinan dahulu merupakan bagian dari gunung api purba di gunungkidul dan ini ada kemungkinan merupakan bagian dari kakinya yang berada di sisi paling barat, buktinya batu-bantunya hampir sama.
Sayangnya hingga di turunkannya berita ini belum ada yang meneliti apa benar gunung lawang ada kaitan dengan gunung apipurba di patuk gunungkidul, ini perlu pendalaman soal puncak gunung memang panjang dan tinggi jika di telusuri akan sampai di mangunan Dlingo bantul “papar Sugiyanto
Gunung bebatuan purba tersebut membentuk 2 lancipan dengan belahan yang sangat mirip dengan gunung merapi yang terbelah pasca erupsi tahun 2010.
Pantauan media pastvnews, Kaki gunung merupakan areal pertanian milik warga dan juga persawahan teras iring.
Jika wisatawan ke lokasi maka view saat menatap ke selatan sangat bagus yakni pertanian bukit dan gunung kawasan selopamioro.
Kami sedang berupaya menggali potensi, baik budaya alam dan sdm agar dapat menjadi pengelola yang handal “kata Sugiyanto kepada media pastvnews ini 10 maret 2015. Fid/nur
Video Terkait
- Outbond ke desa di sukai para pelajar
- Buming batu akik tukang selep kewalahan
- Pengendara Sepeda onthel Gugup Jatuh Ke Kiri 'Sopir Pickup Banting Setir Ke Kanan Menolong dan Pergi