Kembali Ke Index Video


Penggunaan Danais DIY Usulannya Besar Serapannya Rendah

Selasa, 9 Juli 2019 | 22:33 WIB
Dibaca: 645
Penggunaan Danais DIY Usulannya Besar Serapannya Rendah
SARASEHAN DENGAN NAR SUMBER DARI JOGJA

Bantul - Media online Pastvnews.com - Lintas Daerah - Penyerapan dan penggunaan Dana Keistimewaan oleh Kota dan/Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta relatif kecil, maka akibatnya menjadikan realisasi pembangunan fisiknya minim.

Pernyataan dan pengakuan itu diungkapkan oleh Kepala Panirdya Pati Daerah Istimewa Yogyakarta (suatu lembaga baru sesuai UU Keistimewan) ),

Drs Beni Suharsono, saat menjadi pembicara pada Saresehan Dalam Rangka Hari Jadi Kabupaten Bantuk ke -188, berlangsung di Pendopo Parasamya Pemerintah Kabupaten Bantul, Selasa (9 Juli).

Sebagai cohtoh realitanya bahwa nominal dana anggaran yang tersedia Rp 23 Milyar. Namun hingga Juni 2019 penyerapan uangnya hanya sekitar 19 persen. Realisasi pembangun fisiknya hanya sekitar 21 persen", ungkap Beni Suharsono.

Menurutnya, faktanya lagi ada Kota atau Kabupaten yang jumlah usalannya mencapai Rp 5 Milyar, namun yang terserap hanya sekitar Rp 45 juta.

Ada pula yang jumlah usulannya mencapai Rp 4 Milyar akan tetapi penyerapanya hanya Rp 66 juta.

Penyerapan Dana Keistimewaan minim dan realisasi pembangunan fisiknya minim, pengaksesan oleh kota dan kabupaten lambat dan tidak cepat.

Agar penyerapan dana tersebut  bisa besar dan realisasi alokasi untuk pembangunan fisiknya bisa besar, maka perlu adanya solusi yaitu cara untuk mengatasinya", tambahnya.

Dijelaskan, untuk mengatasinya, dalam hal ini agar cara penyerapan dan realisasi pembangunan fisik di Kota dan Kabupaten bisa maksimal, maka perlu adanya semacam "satuan khusus" di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota dan Kabupaten.

Satuan ini adalah khusus mengurusi hal hal yang berkaitan dengan danais. Termasuk dalam hal bagaimana cara menyerapnya dan merealisasikan untuk pembangunan fisiknya.

Saresehan ini diikuti oleh para  pimpinan UPD di lingkungan Pemkab Bantul dan juga menghadirkan pembicara dari Dinas Kebudayaan DIY serta  Panitikismo.’Supardi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi