Kembali Ke Index Video


Pak Dewan Angkat Bicara Soal Jembatan Jejeran Pleret Bantul

Senin, 8 Juli 2019 | 22:39 WIB
Dibaca: 838
Pak Dewan Angkat Bicara Soal Jembatan Jejeran Pleret Bantul
JEMBATAN JEJERAN

Bantul -Media online Pastvnews.com - Lintas Daerah - Kondisi Jambatan Jejeran atau yang sering disebut dengan Jembatan Belik, yang berada di sebelah barat simpang empat Jejeran Wonokromo Pleret Bantul DI Yogyakarta,  di ungkapkan oleh lurah desa memang sudah tidak layak  sehingga harus segera direvitalisasi.

Faktanya kondisi jembatan  memng memprihatinkan yaitu tua, sempit dan juga tidak layak untuk menampung kendaraan yang berlalu lintas  selain kesehariannya kendaraan padat dan saat  lampu merah menyala  sering kendaraan banyak yang berhenti di atas jembatan

Terkait jembatan sempit maka Anggota dewan yang satu ini angkat bicra 'saya berupaya ekstra keras agar segera dilakukan revitalisasi pada tahun 2010," kata Anggota Komisi C DPRD Bantul, Suryono, di sela meninjau kembali jembatan Jejeran, Senin (8/7).

Menurutnya, sejak lama pihaknya telah berupaya agar sarara prasarana itu bisa secepatnya dibangun lagi.

Namun Pemerintah Kabupaten Bantul baru menganggarkannya untuk pembungunannya tahun 2020.

Apabila penganggarannya nanti belum bisa dilaksanakan pada tahun 2020 , alias mundur, maka  harus diajukan waktunya sehingga pelaksanaan pembangunannya bisa pada tahun 2020", tegas Suryono yang juga warga Pleret.

Sementara itu, menurut Lurah Desa Wonokromo, Edy Pudjono S.IP MAP didampingi Kasi Kesra M Ikhsan, jembatan sudah tidak layak digunakan karens tua dan sempit.

Sering kali arus lalu lintas di atas jembatan dan simpang empat jejeran padat. Saat lampu rambu lalu lintas merah, banyak kendaraan yang  berhenti diatas jempatan. Ini bisa membahayakan keselamatan mereka. Sangat mungkin jembatan tidak kuat menampung beban kendaraan diatasnya", kata Edy Pudjono ]

Di tambahkan Ihsan dan Edy  tentunya jembatan itu setelah bangun yang baru  nantinya bisa lebih baik dan memadahi, oleh sebab itu pembangunannya (pelebarannya) bisa didigeser ke arah utara.

Di sebelaah barat daya jembatan tersedia tanah kas desa dimana tanah  tersebut bisa dipergunakan untuk pelebaran jembatan.

Jembatan yang di bangun di masa pemerintahan orde baru atau tahun 1984 tersebut berada di jalan yang berstatus jalan kabupaten.

Jembatan yang  ada merupakan penopang akses arus lalu lintas wisata dan perdagangan di Bantul dan DIY dengan demikian maka sangat perlu  segera dibangun agar layak guna", tambah Ikhsan.

Pemantauan awak Media Pastvnews.com di lokasi menunjukan, kondisi jembatan jejeran memprihatinkan. Kondisi tua, sempit, pendek dan pagarnya pun juga telah  rusak.

Sementara arus lalu lintas di atas jembatan seringkali padat bahkan di sart tertentu macet sehingga bisa membahayakan. Supardi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi