Kembali Ke Index Video


Nelayan sungai brantas panen ikan " Tapi kail tersangkut lendir limbah limbah pabrik tepung ?

Senin, 29 Juni 2015 | 11:50 WIB
Dibaca: 3583
Nelayan sungai brantas panen ikan " Tapi kail tersangkut lendir limbah  limbah pabrik tepung  ?
KALI BRANTAS PARA NELAYAN BERAKSI TAPI TERKENDALA LIMBAH PABRIK TEPUNG

Gresik – PASTVNEWS.COM, Kelompok Nelayan Sekar Mulyo bersama Institut Permulihan dan Perlindungan Sungai melakukan panen ikan di Kawasan Suaka Ikan Wringinanom, Gresik Jawa Timur sejak Kamis (25 Juni 2015)  hingga Minggu (28/06/2015).

Kegiatan ini di lakukan oleh 10 orang nelayan yang menggunakan 5 perahu kayu (mandik)  dengan hilir mudik menyisir Kali Brantas hilir di kawasan Wringinanom mulai dari Desa Kedung Anyar, Desa Sumberame, Desa Wringinanom, Desa Lebani Waras dan berakhir di Desa Legundi. 

Beberapa nelayan Sungai brantas, mengaku setiap harinya tidak kurang dari 100 kg ikan  di panenya. Bahkan dari hasil tangkapannya di jual rata rata Rp 30.000/kg, sedang di jika di uangkan mampu menebalkan kantongnya.

Lebih lanjut para nelayan juga mengakui jika bulan Juni merupakan waktu yang kurang tepat dalam menangkap ikan, karena aliran sungai masih deras “dan ini berdampak kail yang di lemparkan kurang optimal.”

Berbeda jika musim kemarau maka hasil tangkapan bisa maksimal kata Bapak priyo anggota dari para nelayan tersebut, seperti di kutib dari Komunitas Jurnalist Peduli lingkungan (KJPL) .

Sungai brantas saat  yang paling tepat  untuk mencari ikan adalah di masa phephet sumber, di mana warga menyebut waktu seperti ini merupakan menipisnya sumber-sumber air di hulu yang sedang mengecil bahkan debit air kali  juga mengecil. 

Nelayan sering menagkap Ikan jenis Rengkik (Hemibragus nemurus) dan Jendil (Pangasius micronemus) yang hidup di dasar sungai sehingga pada saat debit air mengecil maka ikan-ikan ketika terjaring kall bias tertangkap.

Ikan jenis jenis tersebut sangat di sukai warga sehingga kami para nelayan kelabakan jika saat mengkail minim hasil “Papar Priyo ketika memberikan infonya kepada awak media  ini.

Seiring kegemaran kami dan warga mengkonsumsi ikan kali brantas, justru timbul masalah hal ini karena muncul dan dirasakan saat mengkail ikan, karena limbah pabrik.

Dugaan kuat Pembuangan Limbah Tepung dari PT Alu Aksara Pratama (produsen tepung merek Rose Brand) di Desa Perning Mojokerto.

Sangat menggangu hal ini terlihat dari kondisi air di Hilir PT AAP membuat kondisi sungai dipenuhi lendir.

Akibat limbah yang kaya bahan organik dan kurang optimal jelas kdepan akan sangat mrusaka lingkungan.

Selain itu akibatnya sungai terlihat ada lendir dan berakibat jika lempar kail menjadi berat dan radius tebar juga menyempit. Pungkas para nelayan tersebut “Tim red”




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi