Kembali Ke Index Video


Kampanye Dialogis Pilkades Desa Ngoro-Oro 2018' Serang Mantan Kades 'Para Pendukung Saling Intip

Minggu, 7 Oktober 2018 | 23:19 WIB
Dibaca: 2437
warga mengikuti kampanye dialogis di desa setempat

Gunungkidul-media online pastvnews.com, hawa panas jelang pilkades di Desa -desa yang melaksanakan pilkades mulai terasa sehingga berujung antar pendukung kadang saling serang kepada calon -calon kades.

Satu kegiatan kampanye terbuka dalam gedung pada hari Minggu 7 Oktober 2018 di desa Ngoro-oro di gelar kampanye dialogis.

Kegiatan ini di ikuti oleh ratusan warga desa setempat serta di hadiri oleh polsek koramil, dan dari Pemkab Gunungkidul dan tokoh masyarakat didesa tersebut. 

2 calon kades, yakni Sukasto yang memiliki nomor 1 dan issana yang mengantongi nomor urut 2 memaparkan program visi dan misi dalam pencalonannya.

Panitia dalam hal ini memberikan waktu 15 menit bagi si calon  untuk membeberkan apa yang akan di kerjakan  sebagai cakades dan kades setelah 1 di antaranya meraih kepercayaan dari warga desa.

Sukasto dalam kampanyenya memfokuskan diri untuk membenahi di berbagai sektor seperti layanan umum, ekonomi, seni budaya dan program yang lainnya dengan menggunakan berbagai hal agar desa lebih maju, maka bersama warga akan menjalankan sehingga desa lebih maju.

Pembangunan dan berbagai hal yang telah di raih kades yang lama telah baik akan kami tingkatkan 'kata Sukasto,

 

Singkat jelas tak bertele-tele selain tidak sampai  waktu yang di tentukan panitia,  Sukasto mampu memberikan keterangan tanpa tek terkait visi dan misinya .

KEPLESET- KELIRU

Sementara itu Calon nomor 2 issana, sebelum menyampaikan visi dan misi, menghaturkan salam hormat Kepada semua hadirin, termasuk kepada calon lain.

Yang terhormat calon kades Sukasto nomor urut 2, ee..keplesset atau keliru 'karena nomor urutnya adalah 1 'Maka selang detik berjalan Issana meralat atau mengubah yang terhormat calon kades nomor 1,

 

Pasca sambutan nomor urut 2 ini menyampaikan akan memfokuskan untuk meneruskan pembangunan di bidang fisik yang pernah di jalankan oleh Kades lama Sumbono.

Selain itu mengedepankan musyawarah adalah kunci yang paling pokok, papar calon yang ternyata dalam membaca tek visi dan misinya belum sampai rampung di kena suara Gong karena habis waktunya hanya 15 menit dalam menyampaikan orasinya.

Usai kedua calon tampil dengan visi dan misinya, berlanjut panitya memberikan waktu ke warga untuk tanya kepada ke 2 calon kades.

UANG BANYAK TAPI TAK CUKUP

Nah yang cukup menarik justru pak Kadus Klegung meminta dan bertanya pembangunan sektor ekonomi di dusunnya masih jauh dari tertinggal karena selama ini hanya terpusat di ibukota Desa seperti Salaran, sehingga apakah pula  jalan raya yang terjal menghubungan ke desa Srimartani akan di lanjutkan,

Dan apakah sektor perekonomian dan pembangunan bisa di perlancar, sebab dana BANYAK 'tetapi 'kata pak Kades dulu justru di bilang tak cukup,

Pertanyaan itu sebenarnya akan lebih tepat di jawab oleh Pemerintah desa sendiri sebab pertanyaan itu justru membuka, 'peluang kata pak kades Dulu, artinya memberikan informasi

Banyak uang tapi tak cukup, artinya atau dugaan di sana padukuhan Klegung ada yang kurang tepat, dengan info dan pertanyaan tersebut,

KEMUNGKINAN BESAR BERIMBAS

Kemungkinan besar atas info dan pertanyaan tersebut berimbas dukungan di nomor 2, bisa berkurang karena di awal kampanye, di sampaikan akan melanjutkan program-program pembangunan kades Sumbono.

Info dan pertanyaan tersebut kian menjadi bumbu bahkan memunculkan banyak spekulasi yang beragam bagi masyarakat karena Dukuh di pandang tahu dalam Pemdes sebelum pilkades.

PERTANYAAN DUKUH DI JAWAB CALON KADES

Calon kades nomor 1 menjawab akan banyak mencari terobosan dan akan langsung turun ke lokasi untuk melihat kenyataan yang ada, Sedang nomor urut 2 yang penting  musyarawah.

Penanya yang lain di tujukan ke Sukasto, apakah tidak rancu jika nanti  sebagai kades menjadi bagian dari parpol bagaimana ? Sukasto menjawab, jelas otomatis JIKA setelah jadi kades akan memfokuskan diri tidak menjadi anggota seperti yang anda maksud   karena harus netral.

Penanya lain, apakah Bapak issana mau dukung seni dan budaya, maka di jawab ya akan mendukungnya.

Tentu jawaban dan pertanyaan ini dirasani warga karena di anggap  terlambat kabar -kabar yang beredar sebelumnya tidak demikian itu 'kata sejumlah warga yang ketemu dengan awak media yang tak mau di sebut dalam warta ini.

Pasca kampanye tanya jawab tersebut di akhiri dengan berdiri dan menyanyikan lagi padamu negri. 'tim liputan

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi