Inilah 50 Desa Atau 76.514 Jiwa Di Gunungkidul Terpukul Kekeringan Air Saat Musim Kemarau
Sabtu, 22 Juni 2019 | 09:12 WIBGunungkidul – Media online pastvnews.com, musim kemarau di membuat air di sejumlah daerah menyusut bahkan musim kemarau tahun 2019 Gunungkidul kembali masih menjadi sorotan karena banyak pelosok desa mengalami krisis air.
Melihat Penomena tahunan yang seperti ini maka banyak pihak membantu mendistribusikan air, atau membantu mengatasinya dengan menyumbang sumur bor agar dampak musim kemarau panjang dan sulitnya air bisa teratasi.
Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, setidaknya 10 dari 18 kecamatan di Gunungkidul kini mengalami kekeringan dan berpotensi mengalami krisis air bersih pada tahun 2019.
Sepuluh kecamatan yang terpukul mengalami krisis kekeringan ialah di Kecamatan Purwosari, Tepus, Ngawen, Ponjong, Semin, Patuk, Semanu, dan Paliyan dengan rincian sebanyak 50 desa dan 21.519 kepala keluarga. Jika dirinci, jumlah warga terdampak mencapai 76.514 jiwa.
Hasil pengecekan kondisi yang dilakukan Relawan MRI Gunungkidul, Winarno menyebutkan, kecamatan yang mengalami kekeringan paling parah ialah wilayah Gunungkidul sedang bagian selatan di Kecamatan Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Panggang, dan Saptosari.
adalah paling terparah. ’tim red
Video Terkait
- Penanggulan Krisis Air Dimusim Kemarau Gunungkidul Perlu Pola Baru & Skema Yang Lain
- Inilah 6 Kecamatan Di Gunungkidul Terparah Sulit Air Setiap Musim Kemarau
- Pandu Kawasan Bantul Selatan Giat Promosikan Destinasi Pantai