Kembali Ke Index Video


Iklim Di Indonesia Dikendalikan Oleh Sirkulasi Monsiun Asia-Australia’ Kekeringan NTB Memasuki Level Siaga

Selasa, 2 Juli 2019 | 14:24 WIB
Dibaca: 744
Iklim Di Indonesia Dikendalikan Oleh Sirkulasi Monsiun Asia-Australia’ Kekeringan NTB Memasuki Level Siaga
WARGA MENIKMATI SUPLAY AIR BERSIH UNTUK WARGA NTB

LOMBOK TIMUR – MEDIA ONLINE PASTVNEWS.COM, Aksi Cepat Tanggap Nusa Tenggara Barat (ACT NTB) bersama Masyarakat serta Relawan Indonesia (MRI) pada musim kemarau tahun 2019 mendistribusikan air bersih.

Pendistribusian ini di peruntukan bagi masyarakat Lombok terutama bagi yang tinggal di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur,  Jumat (28/6).

Romy Saefudin mengatakan, Desa Sajang dan Beluk Petung sebagai wilayah dengan tingkat kekeringan terparah saat ini. “Saking  parahnya krisis air pasca gempa, masih di suplai  samapai saat ini ‘kata Romy.

Melalui Global Wakaf pun tengah memetakan penambahan lokasi pengeboran Sumur Wakaf.

Lebih lanjut  Romy, menambahkan, asesmen terus dilakukan didaerah Gunung Sari, Lombok Barat dan Bayan, Lombok Utara, juga ada di beberapa wilayah Lombok Timur.

Sementara  untuk Sumur  Wakaf  juga akan dibangun agar mampu mensuplai kebutuhan air bersih bagi warga.

 Untuk lokasi yang kekeringannya tidak begitu parah akan disuplai dengan armada water tank sampai kondisi warga kembali normal,

Program Sumur Wakaf pun akan diikhtiarkan agar dapat menjangkau Bima, Dompu, juga Sumbawa. “karena wilayah itu juga mengalami kekeringan,” tambahnya.

Kamis (27/6) lalu, Badan Metereologi dan Geofidika (BMKG) merilis status kekeringan di NTB yang sudah memasuki level Siaga. Provinsi ini sudah mengalami di atas 31 hari tanpa hujan (HTH).

Sementara itu, ahli sains atmosfer Tri Wahyu Hadi mengatakan, secara umum, di jelaskan, iklim di Indonesia, termasuk  di pulau Lombok  dikendalikan oleh sirkulasi monsun Asia-Australia,

Sirkulasi  tersebut merupakan aliran udara atau angin di lapisan bawah atmosfer yang melintasi ekuator di atas Indonesia dan berganti arah setiap setengah tahun dan perubahan curah hujan.

Tentunya  peningkatan temperatur rata-rata hampir setiap bulan sebesar 0,5 derajat Celsius, sebagaimana dilansir dari laman, World Wide Fund. ‘Pungkas Wahyu Hadi. (Dinact/red)




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi