Kembali Ke Index Video


Dampak Akibat Covid 19 Lama Industri Rambak Segoroyoso Terancam Bangkrut

Selasa, 31 Maret 2020 | 07:55 WIB
Dibaca: 1084
Dampak Akibat Covid 19 Lama Industri Rambak Segoroyoso  Terancam Bangkrut
USAHA RAMBAK TERANCAM BANGKRUT JIKA COVID 19 LAMA

Bantul – Media online PASTVNEWS.COM,  Akibat dampak terjadi wabah Corona (Covid -19) di tengan masyarakat, industri "krecek" (rambak) dan daging di Segoroyoso Pleret Bantul DIY menurun drastis dibandingkan pada hari- hari normal sebelumnya, kenyataan ini meski para produsen terancam untuk tidak berproduksi  sejumlah pengusaha tetap mencoba bertahan.

Meski kini masih tetap berproduksi, akan tetapi pada umumnya mereka omsetnya anjlog, kami secara otomatis juga mengurangi jumlah produksi pengurangan jumlah produksi rata rata sekitar 70 persen.

Sedangkan pengurangan penyembelihan ternak untuk penyediaan daging sekitar 50 persen dibandingkan sebelumnya, papar Pengusaha Rambak Sayur dan Rambak Asin Dua Kelinci, Miyadiana, di Segoroyoso, Senin (30/3/2020).

Menurutnya, kondisi berat ini akibat daripada konsumen yakni para pedagang di pasar tradisional, pengusaha katering dan lainnya mengurangi jumlah pembelian secara tunai ataupun pesanan komoditas tersebut

Pedagang rambak dan daging di pasar tradisional banyak yang libur. Apabila berjualan tidak berani menjual dagangan dengan jumlah banyak akibat sepi pembeli. Ini sebabnya juga masyarakat kecil kesulitan mencari uang untuk membeli rambak ataupun daging.

Jika kondisi seperti ini berlarut- larut dengan waktu lama, maka industri rambak dan daging Segoroyoso bisa dibilang terancam 'of' (tidak berproduksi terncam bangkrut )", tambah Miyadiana yang juga lurah desa yang habis masa jabatannya per 30/3/2020.

Ia menuturkan, pihaknya berharap dan berdoa kepad Allah SWT supaya wabah Corona segera berakhir dan  perekonomian bisa kembali normal. Para pengusaha rambak dan daging Segoroyoso bisa ramai lagi.

Sementara itu, pemantauan reporter menunjukkan, pasar tradisional di Bantul banyak yang tutup dan bila tidak, jumlah pedagang dan pengunjungnya berkurang sehingga nampak sepi. Supardi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi