Kembali Ke Index Video


Apa Benar Kayu Sonokeling Dari Jatikuning 'Tahun 1975 Warga Salak Semoyo Mulai Tanam Akar dan Mengembangkan

Selasa, 10 Juli 2018 | 22:36 WIB
Dibaca: 6230
Apa Benar Kayu Sonokeling Dari Jatikuning  'Tahun 1975 Warga  Salak Semoyo Mulai Tanam Akar dan Mengembangkan
TIM KEMENTRIAN DI KONSERVASI HUTAN SEMOYO

Patuk media online pastvnews.com, kabar yang satu ini menjadi bagian kabar daerah yang  mendapat perhatian  dari berbagai negara  dan tentu berita yang  ini kabar apik.

Yaa pada hari Rabu  bersamaan dengan  pilkada serentak di Indonesia  2018  tim kunjungan  kerja dari kementrian  kehutanan  RI mengantar  tamu  dari  5 negara yakni  India, Filipina, Kamboja,  Malaysia, dan Thailand .

Sementara  Indonesia yang menjadi tuan rumah  yang di motori oleh Kementrian Kehutanan RI mengajak  tamu kehormatan melawat ke desa Semoyo  Patuk Gunungkidul untuk mengadakan survei terkait daerah konservasi hutan rakyat.

Rombongan yang di pimpin oleh Bapak  Wicaksono Kemen Hut RI di dampingi  staf kementrian sebanyak 30 orang melihat dari dekat  dan membuktikan apakah kayu sonokeling yang laris di negri sendiri dan menjadi produk eksport tersebut ada yang milik rakyat atau pemerintah.

Dalam kunjungan singkat yang di kawal polda dan jajaran lainnya tersebut tim Satpol Hut, mengambil contoh 6 batang tunas untuk di bawa dan sebagai bahan untuk penelitian yang akan di lakukan oleh kementrian kehutanan.

Kunjungan 5 negara di tambah kementrian RI di awali melihat hutan di Dlingo, berlanjut di Konservasi hutan di Semoyo dan berakhir menuju Bokoharjo Prambanan Sleman.

Pengambilan sample asli kayu Sono di Desa Semoyo tersebut karena selama ini banyak pihak yang mempertanyakan dari mana asal usul kayu Sono tumbuh dan banyak berkembang di Semoyo.

Sementara itu mbah  Pawiro penduduk padukuhan Salak Semoyo menjelaskan, pada tahun 1975 orang tua kami dulu mulai menanam akar pohon kayu sono yang awalnya di dapat dari Padukuhan Jatikuning Desa Ngoro-oro ‘kata Pawiro.

Sementara melengkapi terkait asal muasal kayu sono aktivis dan pelestari hutan konservasi Semoyo, Suratimin juga menambahkan setelah kayu sono berkembang dengan baik maka kemudian di tanam serta bisa tumbuh bahkan berkembang pesat di Padukuhan Salak Desa Semoyo hingga sekarang.

Dengan demikian kami melakukan program konservasi hutan agar kayu - kayu asli desa terutama Sono yang tumbuh di desa semoyo tidak punah sehingga bisa menjadi penahan air serta rimbun ‘kata Suratimin yang di dampingi Sugiyono.

Menurut ketua rombongan pengambilan sampel sonokeling tersebut juga sebagai bahan untuk penelitian LIPI Pusat, agar kedepan dapat di ketahui jenis-jenisnya, dan bagaimana cara pengembang biakannya apakah melalui akar ataukah memisahkan tunas dari induknya.

Terkait desanya yang menjadi hutan konservasi, Yono mengaku bangga sebab desanya pernah mendapat anugrah kalpataru dari presiden RI terkait hutan konservasi.  Meski akhir akhir ini kabar tentang desanya juga menjadi viral karena hal yang lain, kata Yono yang menanggapi hal tersebut.

Dari pengamatan media pastvnews.com, sejak tahun 1995 Kayu sono sudah menjadi barang yang laku, dan kisaran tahun 2000 an hingga saat ini kayu sono melejit harganya sehingga menjadi komodity yang ngetren dan laku keras.

Kayu sono sisi bisnisnya banyak menguntungkan sehingga banyak memunculkan cukong ataupun bakul bakul kayu yang memburu kayu sono sebagai dagangan yang mudah di jual serta di eksport.

Menurut  Nunu Anugrah  S. Hut, MSc ,kasubdit pemanfaatan jenis TSL KKH , 9 november 2017 di Jogjakarta  membeberkan,  bahwa  jumlah dokumen SAT LN  s/d bulan Agustus 2017, kayu sonokeling menempati rengking terbanyak  dengan nilai ekspornya ke luar negri mencapai tertinggi hingga 5572  di susul nilai ekspor  tertinggi kedua adalah karang dengan jumlah  4.114, di urutan ketiga nilai ekspor  adalah hewan reptil hanya 2.596.

Sementara itu dalam pertemuan tahun 2017 di atas di jelaskan kayu sono bisa menjadi bahan komoditi ekspor dan terbilang mudah ke luar negri karena kayu sono  memiliki kelebihan di banding kayu lainnya selain pernah tumbuh di berbagai negara sehingga hingga saat ini menjadi milik beberapa negara  sehingga belum di patenkan oleh negara manapun karena kayu sono juga tumbuh dan tidak hanya di Indonesia.

Lalu bagaimana dengan kayu sonokeling yang kata simbah simbah/kakek/nenek orang Jawa dulu bahwa kayu sono di atas tumbuh di Padukuhan Jatikuning dan berlanjut di kembangkan di desa semoyo sejak tahun 1975 ? maka ini perlu penelitian yang mendalam buktinya di dua desa tersebut memang banyak kayu sonokeling ,

Bahkan tak hanya di daerah kecamatan patuk akan tetapi juga ada di Bantul, seperti di Lereng Pegunungan Piyungan, Imogiri, Selopamioro  Diligo dan wilayah lainnya. ‘Id’




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi