222 korban meninggal dan 843 Luka-Luka Akibat Tsunami Selat Sunda
Senin, 24 Desember 2018 | 18:20 WIBPandeglang – Jawa Barat media pastvnews.com, warta daerah kabar bencana stunami kali ini mengejutkan banyak pihak meski demikian masih beruntung tak ada gempa buminya.
Korban meninggal tsunami di pesisir Pantai Pandeglang terus bertambah hingga Ahad (23/12) sore pukul 18.00 WIB, setidaknya sudah tercatat ada 222 jenazah yang dievakuasi oleh regu penyelamat gabungan, termasuk Tim Emergency Response Aksi Cepat tanggap
Menurut laporan Dedi dari Tim Emergency Response ACT yang berada di lokasi, seluruh korban meninggal dunia ditampung di Puskesmas Carita yang terletak di Jalan Raya Carita-Labuan, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
SEBUAH MOBIL KESANGKUT AIR STUNAMI
Ini untuk titik Pandeglang Utara, penanganan evakuasi dan dipusatkan di Puskesmas Carita. Tim akan berupaya terus melakukan evakuasi karena mendapat kabar dan masih banyak warga yang terdampar di pesisir pantai,” ungkap Dedi, Ahad (23/12).
Sementara itu, korban luka tercatat sudah mencapai 843 jiwa. Data tersebut diambil dari 11 kecamatan di Pandeglang, di antaranya Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Menes, Cibaliung, Jiput, Cimanggu, Pagelaran, dan Bojong.
Tsunami yang menerjang Pandeglang pada Sabtu (22/12) malam lalu juga mengakibatkan lebih dari 556 rumah rusak dan ratusan mobil, motor, dan kapal nelayan rusak berat.
Pada fase tanggap darurat, regu reaksi cepat akan fokus utnuk menurunkan tim evakuasi dan medis. Hal ini mengingat korban yang mengalami luka-luka cukup banyak. Baik korban meninggal maupun luka-luka diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah.
Lebih lanjut Dedi juga mengungkapkan, kondisi di Puskesmas Carita masih belum kondusif. Tak hanya aktivitas tetapi tim evakuasi dan medis yang terlihat, juga sedang bergerak agar banyak warga yang kehilangan keluarganya bisa berkumpul untuk melaporkannya.
SALAH SATU KAWSAN DAN RUMAH PINGGIR PANTAI YANG JUGA DI TERJANG AIR LAUT TSUNAMI
Kebanyakan korban yang berhasil dievakuasi ataupun yang masih dalam laporan adalah pengunjung pantai. Mungkin ada beberapa warga, tetapi kami masih belum bisa dipastikan,” jelas Dedi.
Dari hasil pengamatan di lapangan banyak mobil -mobil pribadi yang tersangkut karena tsunami tersebut, bahkan kawasan dan pinggiran pantainya porak poranda di terjang air laut.
Sampai laporan ini diunggah oleh media pastvnews.com,Dedi menjelaskan masih sibuk menolong warga selain juga karena ada peringatan sirine yang menunjukkan akan terjadi lagi tsunami. “mendengar tersebut warga langsung sempat panik, meski jugaa berjuang untuk mengevakuasi mereka. Kami membawa mereka ke tempat yang lebih tinggi agar lebih aman.” pungkasnya. Dinact/tim editor pastvnews.com.
Video Terkait
- Pemkab Bantul Sambut Natal & Tahun Baru 2019 Sidak Di Sejumlah Gereja Juga Pospam Lalin
- Aliansi Masyarakat Yogyakarta Nyatakan Sikap Untuk Warga Etnis Muslim Uyghur Di Xinjiang China
- Amnesty International Desak Pemerintah Cina Bertanggung Jawab atas Penahanan Etnis Uighur ACT Segera Kirimkan Tim Kemanusiaan untuk Uighur
- Jalan Menanjak ke Kawasan Embung Sriten Nglipar Tanpa Rambu Rambu ' Jalan Baru Tambalannya Juga Baru
- Warga Sambut Drs.Mujiyono Caleg Berkarya dapil 5 Sleman Selatan Dengan Antusias
- Destinasi Embung Sriten Pilangrejo Gunungkidul Menarik Perjalanan Menantang
- H. Subardi Caleg Nasdem DPR RI Dapil DIY' : Tidak Ada Yang Berat Jika Dilakukan Dengan Sungguh -Sungguh.
- Liburan Natal dan Tahun Baru 2018-2019 Bandara Adisucipto Di Prediksi Meningkat 7,82 % Jumlah Penumpang 28.237