Melihat keragaman hayati ewat museum biologi Yogyakarta mby
Senin, 28 November 2016 | 22:16 WIBJOGJA MEDIA PASTVNEWS.COM, TONGGAK sejarah berdirinya Museum Biologi, tidak terlepas dari peringatan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM pada 20 September 1969. Museum yang mengkhususkan pada koleksi herbarium dan zoologicum ini, menempati di jalan Sultan Agung 22, Yogyakarta hingga kini masih berdiri kokoh.
Lebih dari 4000 an spesies melengkapi museum, diantaranya koleksi flora berupa herbarium basah dan kering sedangkan koleksi fauna berupa awetan basah,taksidermi dan kerangka. Sebagian besar jumlah koleksi berasal dari kawasan Indonesia,dan dari luar negeri yang merupakan sumbangan dari para peneliti, dosen maupun masyarakat.
Museum ini juga memilik sejumlah koleksi biji-bijian, koleksi flora dan fauna langka yang dilindungi misalnya komodo, harimau, beruang madu, trenggiling, burung cendrawasih, burung elang Jawa, enggang dsb. Dari sejumlah koleksi, di antaranya harimau awetan sumbangan dari Bupati Bengkulu.
“ Kurang lebih 70 persen merupakan wetan tumbuhan yang hidup di dataran rendah,dan tinggi. Sedangkan 30 persen koleksi awetan bertulang belakang maupun tidak bertulang belakang,” urai Ida Suryani, staf Museum.
Sementara, jumlah pengunjung selama satu tahun 14 ribu pengujung terdiri dari pelajar,mahasiswa maupun masyarakat umum, mengalami peningkatan saat ada para pelajar dan mahasiswa yang mendapat tugas dari sekolahanya, jumlahnya meningkat.Namun karena kondisi museum terkesan sempit. Dan kami selalu terbuka kepd siapapun termasuk masyarakat umum.” Imbuh Ida.
Museum ini dikelola Yayasan Pembina Fakultas Biologi UGM. Sejak berdiri hingga kini masih menempati di Jalan Sultan Agung 22, Yogyakarta.Museum yang dirintis, oleh Prof. drg. Indrayana dan Prof.Ir. Moeso Sewoyo. Museum Biologi menempati lahan seluas 50x30m2, yang merupakan Bangunan Cagar Budaya keberadaan dilindungi.
Gedung tersebut merupakan bangunan gaya arsitektur Hindia Belanda. Beberapa modifikasi sudah dilakukan terhadap bangunan aslinya, antara lain dengan penambahan jendela kaca dan pintu yang lebih besar di bagian teras gedung. Koleksi insectarium.
Memasuki ruang meski terkesan sempit namun untuk penataan dan memudahkan pengunjung bisa menikmati sajian yang ditata di dalam ruangan koleksi al, Ruang I berisi koleksi insectarium,awetan Harimau Sumatera,kerangka Gajah,kucing hutan,beruang.Ruang II berfungsi sebagai kantor/layanan umum/informasi.
Ruang III menyajikan koleksi awet basah meliputi ikan dan herpetofauna. Ruang IV dan VI berisi awetan kering seperti burung enggang,elang jawa cenderawasih,gagak.
Sedang ruang V, berisi koleksi kerangka hewan,badak jawa,kambing,kuda, gorilla,orang hutan, dan kerangka manusia.Ruang VII berisi koleksi awetan tumbuhan dan hewan di antaranya buaya,beruang madu dan harimau.
Di ruang VIII berisikan koleksi fauna campuran, dan kerangka ikan duyung,komodo, tapir,penyu ,kus-kus,ikan hiu martil,hiu zebra,kucing emas. Ruang IX pengunjung dapat menikmati sajian diorama hewan dan herbarium. Ruang X, berisi ratusan herbarium dan koleksi biji-bijian bahan tanaman obat.
Museum BiologiUGM buka setiap Senin sampai Kamis pukul 08.00 – 16.00 dan Jumat pukul 08.00 – 15.00. Isan Riyanto
Video Terkait
- Melihat keragaman hayati ewat museum biologi Yogyakarta mby
- Prospek cerah minat pemuda kursus servis hp meningkat
- Dorong UKM berkembang KPP gelar pelatihan ukm via medsos
- Slamet SPd Aspirasikan Gaji GTT /PTT Ke Disdikpora Agar Sebanding Dengan UMP Ke Pemda Gunungkidul
- Hanya bergaji 100.000 sebulan kahono mampu entaskan anaknya jadi sarjana
- Naga Hijau keliling kampung hibur warga
- Festifal Sewu kitiran Sompok Meski Musim Hujan Tetap Gayeng