Kembali Ke Index Video


Islam Nusantara Dalam Bingkai Perupa

Minggu, 26 Juli 2015 | 00:13 WIB
Dibaca: 1735
Islam Nusantara Dalam Bingkai Perupa

Media - PASTVNEWS.COM, Diakui atau tidak ranah seni memberikan peran signifikan dalam penyebaran agama Islam di Nusantara di mana seni menjadi media yang efektif dalam menyampaikan pesan yang terkandung dalam ajaran Al Quran.

Sebuah kapal dengan panjang 7 meter ditumpangi oleh seniman Slamet Gundono (dalam bentuk karya tiga dimensi setinggi 2 meter) berdiri kokoh di Jogja National Museum.

 Sementara di sisi lain, sosok Slamet Gundono hadir dengan dikelilingi bintang-bintang. Kedua karya tersebut dihadirkan Nasirun dalam gelaran Pameran Seni rupa pra Muktamar Nadhatul Ulama ke 33 di Jombang, 1-5 Agustus 2015.

Dalam karyanya yang bertajuk ‘Perahu Samudraku’ Nasirun mencoba menjabarkan dan memberikan pemahaman ajaran thoriqot kepada setiap insan.

Bahwa kehidupan di dunia merupakan suatu perjalanan yang nantinya muara akhirnya adalah surga. Sehingga ajaran thoriqot ini diyakininya sebagai media perjalanan menuju surga.

Sedang dalam lukisan berjudul “Matja Maning”, Nasirun menempatkan Slamet Gundono dalam kondisi tengah menafsir bintang-bintang jagad raya dengan  teks tembang yang berada di langit.

Di kacamata Nasirun, Slamet, yang seorang santri juga seniman, merupakan seorang inovator seni rakyat agar tetap relevan dan aktual.

Tidak hanya dalam realitas kekinian budaya Jawa akan tetapi dalam konteks seni konteporer.

Di sini, Nasirun ingin menegaskan di Nusantara ini spiritualitas dibagi secara adil seerta merata, tanpa peduli kelas sosial, tanpa memandang modern atau tradisional, semua mendapat tempat yang sama dalama tatanan kosmis yang suci.

Perupa lainnya, Rocka Radipa, Echoes of Glory, bercerita perjalanan Laksmana Cheng Ho dalam membawa ajaran Islam di tanah Jawa.

Melalui karyanya yang di buat hampir satu bulan tersebut dan dengan mempelajari belasan referensi, Rocka bermaksud berbagi serta bertutur bagaimana Cheng Ho bisa berhasil menyebarkan ajaran Islam.

Dan tidak kalah menariknya adalah karya Agus Kamal dalam gaya kaligrafi modern dengan teknik “realisme kerok” yang khas. Kali ini Agus Kamal memilih menghayati dan mengekspresikan spiritualitasnya secara formal dalam bentuk ekspresi lafadz Ilahi yang bergaya arkais serta siklis.

Karya yang hampir serupa, yakni kaligrafi, dipamerkan Mustofa Bisri yang berjudul “Hanya Lafal”. Lukisan tersebut berupa garis-garis  vertikal yang puitis, anggun, bersahaja serta modern.

Beberapa karya yang dipamerkan di atas merupakan sebagian karya lukisan yang dipajang di Jogja National Museum dalam rangkaian pra Muktamar Nadhatul Ulama ke 33 dengan mengangkat tema “Matja” Seni Wali-Wali Nusantara.

Sebanyak 50 seniman berkolaborasi memamerkan karya mereka selama 4 hari. Dengan pameran ini diharapkan akan membuka pola pikir serta cara pandang kita agar lebih luas dalam memahami Islam, terutama dalam mencerna Islam Nusantara. Njar red

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi