Kembali Ke Index Video


Kol. CAJ Drs.Nurwasis, Menyimak Jejak Sejarah melaluai Musium

Kamis, 27 Oktober 2016 | 02:05 WIB
Dibaca: 2313
 Kol. CAJ Drs.Nurwasis, Menyimak Jejak Sejarah  melaluai Musium

MEDIA PASTVNEWS.COM, MUSEUM sebagai tempat menyimpan sejarah panjang perjalanan  bangsa, betapa tidak  di dalam  museum dapat disaksikan jejak-jejak sejarah, budaya dan nilai  peradaban yang  masih tertinggal.Lebih dari  20 buah museum yang tersebar di Yogyakarta.Boleh dikata.

Museum  memiliki peran sebagai penyimpan ,pemelihara serta  menempatkan  benda-benda  bernilai  untuk kegiatan  pendidikan dan rekreasi bagi  generasi.Sesuai dengan  peran museum sebagai benteng  terakhir  untuk menelusuri  jejak-jejak sejarah perjuangan, seni budaya, sekaligus sebagai benteng bagi generasi  untuk menghargai  pahlawan lewat diorama museum, dn sejumlah koleksi  museum.

Diakui, akhir-akhir ini, ada pandangan kurang  mengenakan tentang keberadaan hadirnya  sebuah  museum, yang hanya  terkesan menyimpan benda-benda mati.Bahkan  museum  dianggap seperti  gudang  penyimpanan  benda-benda dan peninggalan  sejarah semata. Sehingga  apresisi  masyarakat  atas keberadaan  pun amat rendah.  Hal tersubut  diungkapkan,  Kolonel CAJ  Drs Nurwasis,M.M.  Kabalakkisjarah  Disjarahad TNI AD.

Menurutnya, perlu  adanya sosialisasi  kepada masyarakat,  minimal merubah pandang anggapan masyarakat selama ini keliru, museum  sebagai tempat untuk mendidik nilai nilai budaya  bangsa,menghargai sejarah bangsa lewat benda peninggalan para pendahulu. Benarkah pendangan masyarakat.

Kalau pandangan  masyarakat  selama ini menganggap  museum sebagai tempat penyimpanan  benda benda bersejarah. Hendaknya perlu  dikaji ulang, apakah benar  para  pengelola  museum sudah menempatkan  diri  di jalur  yang benar.” ungkap perwira TNI-AD yang pernah bertugas sebagai Kabalagmusmonpus yang membawahi  5 museum, al.

 

 

Dharma  Wiratama, Sasmita  Loka  Jenderal Sudirman,  Monumen  Jenderal  A. Yani,  dan  Museum  Jenderal Besar  AH Nasution. Agar, museum tidak terkesan sebagai tempat penyimpanan  benda sejarah semata, dan menarik  Nurwasis  yang kini menjabat  sebagai Kabalaklisjarah Disjarahad,Bandung mengungkapkan,

selain factor  penataan display yang menarik, harus ditunjang  dengan penampilan  proses  pembuatan atau  bagaimana  koleksi itu pernah digunakan oleh pelaku  sejarah dengan membuat  diorama atau relief  tentang  proses pembuatan  yang letaknya  tak jauh dari koleksi tersebut.

Jadi tidak semata-mata  barangnya lama, tetapi   bagaimana benda  koleksi  dikemas  sedemikian  rupa sehingga  bisa dimanfaatkan  oleh para akademisi dan masyarakat  umum memiliki  nilai rekreatif, sebagai tempat  rekreasi dan bernilai edukatif.” ujar   Nurwasis yang pernah bertugas  di Kodam  XVII/Cendrawasih  Jayapura,Disbintalad, Disjarahad,OPS Psy Aceh, dan mengajar sebagai di lembaga pendidikan  SESKOAD,Secapa TNI-AD, Akper, Sus Danyon,  Universitas Telkom. isan riyanto.

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi