Kembali Ke Index Video


Ahok Kalah Dalam Pilkada Jakarta Maka Ini Sisi Positif And Negatif Ahok Dari Kaca Mata Pengusaha Tionghoa

Senin, 24 April 2017 | 09:34 WIB
Dibaca: 1803
Ahok Kalah Dalam Pilkada Jakarta Maka Ini Sisi Positif And Negatif Ahok Dari Kaca Mata Pengusaha Tionghoa
Pastvnews.com, sajikan Dok foto Anies –Ahok Jarot Cagub dan cawagub Jakarta di sadur dari http://voxntt.com

Media warta digital pastvnews.com,  Pilkada Jakarta masih hangat menjadi perbincangan warga Indonesia apalagi buat warga Jakarta maka Ahok menjadi hal yang menarik untuk bahan pembicaan baik sisi negatif maupun positifnya. Sementara Anies -Sandi pasca kemenangannya merapat ke calon yang kalah untuk rekonsiliasi membangun Jakarat 5 tahun kedepan agar dapat DKI lebih maju.

Pasca kekalahan Ahok di mata pemerhati atau kata mereka orang Jakarta, banyak yang mengungkapkan mengapa Ahok kalah, tentu juga di bahas oleh pengusaha Tionghoa tidak mendukung Ahok.

Salah satu pengamat Ahok Jogjakarta Kohbing yang banyak relasi di Ibukota maka dia menulis di akun Fbnya tentang banyak hal terkait Ahok Cagub yang kalah lawan Anies-Sandi. Kohbing menulis, Ini bukan masalah jujur dan anti korupsi, tapi masalah AHok sebagai pejabat tidak BIJAKSANA.

Sebagai pejabat, dengan modal dari pembayar pajak, AHok mengajak pengusaha bersaing usaha. Selalu dia mengeluarkan kata2 bernada ancaman bahwa modalnya dia 70 T, artinya dialah, sebagai gubernur, the real konglomerat.

Dia punya duit dan punya kekuasaan. Jadi pengusaha harus nurut 100% sama dia. Kalau tidak mau, maka dia yang akan jadi pengusahanya.

Kalau tidak nurut, maka dengan kekuasaannya dia tidak akan memberi ijin. AHok baik tapi TIDAK BIJAKSANA. Dia hendak memainkan perannya sebagai pengusaha sekaligus penguasa. Sebagai penguasa, dia hendak bermain di level operator, bukan kebijakan.

Bagi orang yg bekerja alias profesional, AHok yes... bagi pengusaha AHOK No... kenapa?? AHok tdk peduli sulitnya pengusaha. Yg dia pikirkan hanya bagaimana mengambil keuntungan sebesar2nya (kata halus dari memeras) dari rasa tidak berdaya pengusaha.

Apa yang sudah dikeluarkan dari mulutnya seperti titah dewa. Tidak mau mendengar keluhan pengusaha dll. Contoh yang paling kecil: jaman foke, pasang spanduk biayanya 5000/m/hari. Dlm 3 th perjalanannya menjadi 125rb/m/hari.

Dia tdk ingat pengusaha yg pasang spanduk dlm beriklan berarti pengusaha yang punya budget terbatas yang tidak bisa beriklan di TV. Ketika asosiasi pengusaha kecil dan menengah datang dan ingin negosiasi, jawabannya: anda kalau tidak bisa pasang umbul-umbul dengan biaya segitu, ya jangan pasang. Jawaban sepert itu mungkin menimbulkan dendam bagi yang bersangkutan !!

Ketidak etisan AHok ada lagi, pengusaha cleaning service di pemda tidak diperpanjang kontraknya, kebersihan lain juga dan dia ambil alih, pegawainya yang dulu kerja diambil alih diberi gaji 250ribu lebih tinggi.

Otomatis semua pegawai tdk mau lagi kerja sama majikan lama. Pdhl mereka ini yg mentraining keahliannya. Ini sangat tidak etis. Dulu mungkin ada kongkalikong. Tapi mengapa jantung pengusaha dibunuh, bukan yang dibenerin sistem dan pengawasannya?? Bukankah pengusaha hanya follow permainan penguasa. Kalau penguasa bersih, pengusaha juga maunya bersih kok??? AHok mau mematikan tikus tapi membakar gudang.

Kasus Seaworld, AHok sengaja menaikkan biaya restribusi yg sangat tinggi, yang secara bisnis pasti tdk menguntungkan, kalau lippo ingin meneruskan kontraknya dengan Pemda. Tujuan sebenarnya buat AHok cuma 1, dia cuma mau takeover seaworld, dgn kekuasaannya.

Akhirnya seaworld di takeover pemda dan seluruh karyawannya di ambil juga. Jadi pemda tidak perlu mengeluarkan biaya training karyawan apapun ataupun educate people. Tadak perlu memikirkan sistem management, istilahnya ini barang jadi, tinggal gue ambil dgn biaya 0. Krn gue punya kekuasaan. Itulah sadisnya dan liciknya AHok.

Hal yang sama juga akan terjadi pada palyja, aerta, dll.

Kasus pengusaha transportasi kota juga bencinya 1/2 mati sama AHok. Merek hanya boleh menitipkan bisnya. Sopir diambil pemda. Artinya penghasilannya dijatah. Jadi sekali lagi, Bukan peraturan berkendaranya yang ditata, dan pengawas di dalam kota yang ditatar supaya melakukan pengawasan dengan benar agar tertib berkendara, tapi titik ekonomi orang lain yg dia cabut. Lagi-lagi ini krn dia punya modal dan kekuasaan.

Bagi profesional yg bekerja, tanpa memikirkan ROI, Risk, nasib karyawan lain, maka AHok is yes..yes..yes... tapi bagi pengusaha, AHok adalah seorang gila kekuasaan dan power approach!!! Diotak AHok hanya kamu nurut saja, karena dia anggap semua orang bodo. Seperti yang dia selalu katakan, kalau orang bodo nurut saja!! Itu menyakitkan pengusaha.

Demikian juga konglomerat yg akan dipalak 15% juga disuruh nurut krn anggapannya tdk ada manusia yang lebih pinter dari dia.

Itulah kelemahan AHok. Dia terlalu menggunakan power approach. Never listen other people. Termasuk ke konsultan kampanye n politiknya!! Diotaknya cuma I WIN you LOOSE!

Kenapa dia tidak belajar dari walikota London, yg dicintai masyarakat Inggris ‘meskipun dia Muslim ? Karrna modalnya cuma 1, listen others. Tak ada kesan ambisi membunuh orang yang tidak nurut. Tapi listen dan kemudian didiskusikan bersama.

Pemerintah bisa menata sesuai kemauan pemerintah tp pengusaha juga diajak memberi solusi. Kalau AHok tidak bisa begitu, apa yang sudah keluar dari mulutnya tidak bisa dinego lagi. Makanya model selevel AGuan pun males ngomong sama dia. Pada akhirnya orang bisa mengambil kesimpulan, percuma ngomong sama orang ini. Semakin kita ngomong, semakin beringas dia.

Jadi mengapa ada kesan pengusaha memilih AHok tdk menjabat, bukan karena dia anti korupsi atau apapun, tapi kegilaan AHok dalam menggunakan power approach harus dihentikan. Harus dicari penguasa yang mau duduk bersama, listen to each other, utk memecahkan bersama. Pengusaha bukan orang bodo kok...

Saya menulis ini supaya semua orang bisa melihat secara berimbang. Tidak menjadikan AHok super hero karena mengkultuskan AHok itu sebenarnya membunuh dia pelan-pelan. Karena dia akan rusak dengan mental kesombongan dan tidak pernah sadar kelemahan dirinya sendiri.

Bagaimanapun, kita tetap harus terimakasih, karena dia Basuki alias Ahok stelah meletakkan dasar good goverment governance yang di nilai oleh banyAk klangan termasuk orang yang sukses Begitu cerita dibalik kekalahan Ahok. ”tim red/Heri k’




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi