Kembali Ke Index Video


Panen Raya Padi di Bulak Sawah Stock Bahan Pokok Stabil

Selasa, 26 Maret 2024 | 19:34 WIB
Dibaca: 61
Panen Raya  Padi di Bulak Sawah Stock Bahan Pokok Stabil
Bupati Hj. Kustini Sri Purnomo bersama jajaran TPID lakukan panen raya

Sleman- Pastvnews.com Panen raya padi di Sindumartani Bulak Sawah kelompok tani Tunas harapan Pencar, Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman DIY.

 

Bupati  Sleman Kustini  mengucapkan selamat dan terimakasih kepada seluruh anggota Kelompok Tani Tunas Harapan Pencar, Sindumartani yang pada hari ini berhasil melakukan panen raya padi hasil budidaya tanaman sehat Jumat, 22 Maret 2024.

 

Bupati mengatakan, panen ini merupakan berita baik untuk kembali menstabilkan suplai bahan pokok, yang sempat mengalami penurunan drastis akibat musim kemarau yang berkepanjangan beberapa waktu lalu.

 

Saya harap dengan panen raya ini stock bahan pokok di pasaran semakin stabil, sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

 

"Keberhasilan panen raya ini juga saya harapkan dapat memotivasi kelompok tani lain dalam memproduksi padi secara maksimal.” Terlebih saat ini kita segera memasuki masa libur Hari Raya, dengan tingkat konsumsi yang meningkat,” tambahnya.

 

” Ini adalah upaya pengendalian Inflasi terus kami lakukan secara berkesinambungan,” tutur Bupati.

 

 Kita tentu bersyukur Alhamdulillah ketersediaan beras di akhir Februari lalu telah surplus lebih dari 4.600 ton, semoga angka ini dapat terus meningkat dan diiringi dengan peningkatan kualitas komoditas panen di masa mendatang.

 

Ia menjelaskan,  dengan komoditas padi lain.” Panen hari ini merupakan hasil dari implementasi Perbup Sleman Nomor 62 tahun 2023, tentang pengembangan petani organik berbasis kawasan serta Instruksi Bupati Sleman Nomor 19 tahun 2023 tentang Sleman kawasan pertanian sehat.

 

Upaya ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan panen komoditas padi sehat yang minim penggunaan pupuk dan pestisida, meski demikian perlu diketahui bahwa upaya untuk mempertahankan produksi beras di Sleman menghadapi tantangan yang sangat berat.” Terlebih lagi luas lahan pertanian yang ada di Sleman ini, dari tahun ke tahun semangkin menyusut.

 

Sektor pertanian memiliki peluang besar untuk terus di kembangkan, oleh karena itu saya menghimbau agar para semua petani teruslah mengembangkan budidaya pertanian guna meningkatkan kesejahteraan keluarga mari manfaatkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktifitas pertanian.

 

”Hj. Kustini menyampaikan terimakasih kepada Baznas Sleman yang pada hari ini juga menyalurkan bantuan sembako kepada petani membantu meringankan kebutuhan masyarakat pada bulan Ramadhan

 

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Alam Kabupaten Sleman, Suyanto, menyampaikan laporannya bahwa, kondisi cuaca dan iklim pada tahun 2023 dipengaruhi oleh fenomena el Nino (kemarau panjang) dimana kondisi panas terik yang dimulai pada bulan Agustus hingga Desember 2023, sangat berdampak pada pertanian khususnya pada tanaman padi.

 

Masih ditambah pematian Selokan Mataram dan Vanderwijk selama 1 bulan penuh pada bulan Oktober.” Tentu menyebabkan ketersediaan air sangat kurang, berdasarkan penelitian Bouman dengan kawan – kawan tahun 2007 yang dikutip oleh Asean Development Bank untuk memproduksi 1 kg beras membutuhkan 2.500 liter air.

 

Suyanto menerangkan, yang menyebabkan mundurnya musim tanam.” Dari target tanam bulan Oktober hingga Desember 2023, ada lahan sekitar 10.000 ha yang mengalami kemunduran waktu tanam dan baru bisa terealisasi pada bulan Januari dan Februari 2024.” Dengan wilayah terdampak kuat di wilayah Sleman Barat,” ujarnya.

 

Suyanto juga menjelaskan mundurnya waktu tanam tentu diikuti dengan mundurnya waktu panen, tanaman padi yang dipanen merupakan hasil tanam pada musim tanam 1 (MT – 1) yaitu pada bulan Oktober – Desember 2023.” Pada bulan Januari 2024, telah panen padi seluas 664 ha dengan area tanam yang masih spot – spot.

 

Bulan Februari panen seluas 1.028 ha target panen bulan Maret seluas 4.051 ha, target panen bulan April seluas 6.868 ha.” Tanam padi wilayah Sleman Timur rata – rata mulai bulan Februari hingga Maret sudah panen, yaitu di Berbah, Prambanan, Kalasan dan Ngemplak.

 

Perkiraan hasil panen bulan Januari hingga April seluas 12.609 ha sehingga akan tersedia beras sebesar 25.553 ton, diharapkan mampu mencukupi kebutuhan selama bulan Ramadhan dan Lebaran nanti dan menjawab kekhawatiran stok pangan.

 

Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman dengan semboyan Sembada Setiaji Sesarengan Nyembadani Semangat Njagi Inflasi,” pungkasnya.(Mar)




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi