Lotek gedongkuning sehat dan alami lestarikan menu nostalgia
Jumat, 9 Desember 2016 | 19:57 WIBMedia pastvnews.com, kuliner yang satu ini, hampir tidak asing ditelinga, betapa tidak hampir sudah dapat dipastikan Lotek dapat dijumpai di berbagai sudut kota.
Menu masakan ini terdiri dari sayur mayur dengan bumbu sambal kacang.Bahan yang diracik merupakan kombinasi sayuran seperti kangkung, bayam, kecambah, mentimun, kol,tomat yang biasa dipadu dengan ketupat.
Bumbu kacang diolah dalam bentuk fresh, rasa lotek hampir sama dengan bumbu gado-gado atau pecel, namun jika dirasakan sangat beda.
Sekalipun ada kemiripan, namun tak begitu jauh yang sama-sama berbahan baku dari kacang. Yang lebih khas lagi, aroma daun jeruk, kencur dan terasi membuat terasa segar kalau yang suka dengan pedas bisa ditambah cabe.Bahkan ia tidak mencampur bakwan dalam racikan loteknya.
Lotek di kalangan mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di kota pendidikan akan terasa kangen. Untuk menikmati makanan khas Yogya. Lotek baginya merupakan makanan kenangan tersendiri.
Banyak warung-warung lotek yang dijajakan. Untuk mendapat melepas rasa kangennya bisa menikmati Lotek Gedongkuning, yang terletak di perempatan Gedongkuning.
Lotek dikelola secara turun temurun, berawal dari keinginan beberapa anggota keluarga, setelah ditinggal suaminya Marjiman, kemudian Sri Murniyatun berpikir, untuk membuka warung lotek, berawal dari menempati di ruang sederhana.
Setelah suami saya meninggal saya harus mengasuh delapan anak-anak yang masih kecil,yang masih membutuhkan kasih sayang, ya saya harus menjalani ibu rumah tangga sekaligus sebagai bapak, akhirnya saya memutuskan untuk membuka warung lotek dengan mendapat dukungan dari anak-anak hingga sekarang ini “ ujar R.Ngt.
Sri Murniyatun Marjiman putri KRT Purwoleksono abdi dalem keraton Yogyakarta.Meski diakui mendapat dukungan yang tak kalah penting dari suaminya ketika masih ada.
Satu diantara warung lotek yang menoreh kenangan di kalangan mahasiswa maupun masyarakat Yogyakarta, ketika menikmati Lotek Gedongkuning. Konon dipilihnya nama Gedongkuning sebagaimana diungkapkan, R Ngt.
Sri Murniyatun eyangnya KRT Purwoleksono (R. Suharjono) adalah sebagai pendiri kampung Gedongkuning.Untuk mengenang dan melestarikan nama Gedongkuning kemudian oleh R.Ngt. Sri Murniyatun menjadi “trade mark” Lotek Gedongkuning.
Meski bukan kelas restoran namun pelanggannya bermobil, tukang becak, hingga pejabat pemerintah, mahasiswa dan pelajar,TNI/Polri,kerabat keraton. Untuk mencicipi racikan lotek bu Atun, mereka harus nunggu antri, karena harus diracik secara manual terlebih dulu,agar untuk mendapatkan cita rasa lotek yang khas.
“ Saya harus nguleg satu persatu per porsi biar rasanya khas. ”ungkapnya memberi alasan mengapa tidak menggunakan blender' paparnya kepada awak media pastvnews.com 7 /12/2016.
Warungnya cukup sederhana, namun jangan ditanya soal rasa, Lotek Gedongkuning mempunyai cita rasa yang khas, sementara tarifnya perporsi cukup murah. Isan Riyanto.
Video Terkait
- Inilah Tips Mencegahan Korupsi Di Gunungkidul
- Hari Anti Korupsi Sedunia Momen Penting Untuk Introspeksi
- Horee Pengajuan RTLH Tahun 2014 Di Realisasikan Akhir Tahun Ini
- Wow, Greend Vilage Gedangsari akan dipoles Bantuan 3 Milyar Lebih
- Kapan Jalan Ambles Di Dusun Jono, Tancep, DPU Memperbaiki ?
- Legenda Di Balik Rabu Pungkasan Pleret Bantul
- Dinas Pariwisata Yogyakarta Ke depan Kembangkan Kampung Prawirotaman