Mengenal Lebih Dekat K.G.P.A.A. PAKU ALAM X 2016
Senin, 4 Januari 2016 | 22:41 WIBMedia pastvnews.com, Meski aktif di sejumlah paguyuban dan organisasi sosial, budaya hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat namun selama sosok ini Pangeran Prabu Suryodilogo belum begitu dikenal public, dalam hal ini masyarakat pedesaan.
Dan hal ini juga dapat dimaklumi karena selama ini berbagai altivitas Prabu Suryodilogo sangat jarang diekpos media.
Prabu Suryodilogo yang pada tanggal 7 Januari nanti resmi menyandang gelar K.G.P.A.A. Paku Alam X , merupakan anak tertua K.G.P.A.A Paku Alam IX dengan G.K.B.R.Ay.A Paku Alam IX. Prabu Suryodilogo lahir pada Sabtu Kliwon, 15 Desember 1962 atau 18 Rejeb 1894 di Yogyakarta dengan nama Raden Mas Wijoseno Hario Bimo.
Alumni FE UPN Veteran Yogyakarta ini diangkat menjadi PNS pada 1991 dengan pangkat Penata Muda di Dinas Tenaga Kerja Setwilda Yogyakarta.
Kariernya berlanjut dengan menempati sejumlah jabatan seperti Pengelola Sarana Kerja (1994), Pj Kepala Seksi Sarana Buruh dan Pekerja (1995), Kepala Seksi Pemberian Kerja (1999), Kepala Seksi Purna Kerja dan Sektor Informal (2002), Kepala Seksi Pelatihan, Standardisasi, dan Sertifikasi (2003), Pj. Kabid Pendayagunaan Tenaga Kerja (2006).
Kepala Bidang Investasi dan Pemasaran Potensi Wilayah (2008), Kepala Bidang Pemerintahan (2008), dan terakhir menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan dari 2011 hingga sekarang. Dalam kepemimpinannya Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan.
DOK FOTO PASTVNEWS.COM PRABU SURYODILOGO
Berbagai jabatan dan prestasi di atas yang diraihnya ini tidak dapat dilepaskan dari asuhan kakek dan ayahandanya. Sewaktu kecil, sebagai cucu pertama, ia dikenal sangat karib dengan Paku Alam VIII.
Saat itu ia dibebaskan bermain apa saja, kecuali bermain plinteng (ketapel). Dari larangan ini, terlihat adanya nasihat terselubung agar tidak menyakiti sesama makhluk hidup, apalagi menganggap perbuatan menyakiti itu sebagai sebuah permainan.
Hal ini diperkuat dengan nasihat Paku Alam VIII kepadanya ketika dalam keadaan marah ia merusak sebuah mainan. Kakeknya menasihati agar ia menghargai karya orang lain apapun bentuknya.
Selain harus menghargai karya orang lain, pada suatu peristiwa, ia juga dinasihati bahwa setiap orang memiliki fungsi dan kewajiban masing-masing, sehingga jangan memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu yang tidak berada dalam kewenangannya.
Sementara itu, dari ayahandanya, ia menemukan sifat terbuka dan demokratis. Dalam berbagai hal, Paku Alam IX lebih banyak mengajaknya berdiskusi daripada langsung memberikan nasihat kepadanya. Bahkan, dalam percakapan sehari-hari mereka sama-sama menggunakan bahasa Jawa ngoko.
Dalam penilaiannya, perlakuan yang didapatkan dari ayahandanya ini merupakan sesuatu yang tidak didapatkan ayahandanya dari kakeknya sehingga ayahandanya berusaha untuk memberikan hal tersebut kepadanya.
Tidak banyak larangan yang disampaikan ayahandanya, bahkan ia cenderung membolehkan segala perbuatan, asal mampu menuntaskannya, tidak setengah-setengah.
Dari perkawinannya dengan B.R.Ay. Atika Suryodilogo, ia dikaruniai dua orang anak laki-laki, yaitu B.R.M.H. Suryo Sri Bimantoro dan B.R.M.H. Bhismo Srenggoro Kuntonugroho. anjar
Video Terkait
- TAHLILAN MEMPERINGATI 40 HARI SURUD DALEM KGPAA PAKU ALAM IX
- “PANDAWA LIMA” BENGKEL KERETA 'DIPERCAYA PERBAIKI KERETA KENCANA JUMENENGAN PAKU ALAM X
- TIGA ANGGOTA POLDA DIY DIBERHENTIKAN DARI KORPS BHAYANGKARA
- DEWI RANAYA DAN RANCANGAN RANCANGAN BAJU ETNIK